Berita Banjarnegara

Kisah Relawan di Banjarnegara Dirikan Warung Gratis untuk Warga Terdampak Pandemi Virus Corona

Rumah makan di Jalan HOS Partoadiwijoyo Banjarnegara yang baru dibuka seminggu itu cukup ramai pengunjung.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
suasana rumah makan rakyat di Banjarnegara 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Rumah makan di Jalan HOS Partoadiwijoyo Banjarnegara yang baru dibuka seminggu itu cukup ramai pengunjung.

Warga silih berganti masuk warung untuk menyantap makanan.

Siang itu, Jumat (26/6), seorang pemulung meletakkan karung berisi sampah di pelataran warung.

Dengan pakaian kumal, ia percaya diri masuk rumah makan itu untuk menikmati menu yang disajikan.

Penjaga warung melayaninya sepenuh hati, tak pandang ia pemulung.

Olahan daging sapi dengan oseng kacang panjang jadi menu utama yang disajikan hari itu.

Di salah satu bangku rumah makan, pemulung itu tampak lahap menyantap makanan.

Update Virus Corona di Indonesia Sabtu 27 Juni, Rekor Penambahan Capai 1.385 Kasus Covid-19

Video Massa Kompak Banyumas Demo Tolak RUU HIP

Terekam CCTV Penjual Bakso Ludahi Dagangannya,Ia Mengaku Disuruh Dukun

Kecelakaan Truk Rem Blong di Jalur Tol Semarang-Solo, Satu Orang Meninggal Dunia

Di lain sisi, seorang kakek penjual kue pancong sempat berhenti sejenak memandangi warung itu.

Ia seperti sungkan untuk masuk.

Hingga seorang penjaga warung menyapa ramah dan mempersilakannya masuk.

Kakek itu pun mantab melangkahkan kakinya menuju warung. Ia memarkir gerobak kue pancongnya di teras warung.

Tetapi beda dengan pelanggan lain, orang tua itu memilih membungkus makanannya.

Ia ternyata kepikiran istrinya yang sedang sendirian di kosan.

Kakek itu meminta kepada penjaga warung dua porsi makan agar dibungkus.

Ia akan memakannya di tempat kos bersama istri tercintanya.

"Saya minta dibungkusin dua, yang satu buat ninine (istri),"katanya

Anehnya, sehabis makan atau membungkus makanan, mereka tak meninggalkan uang.

Kecuali ucapan terima kasih kepada penjaga warung.

Mereka memang tak perlu membayar.

Beragam menu makanan di warung itu sengaja disediakan gratis bagi pelanggan.

Nursolih, relawan asal Purbalingga yang menjaga warung itu mengatakan, rumah makan rakyat yang diinisiasi Pesantren Bisnis Indonesia ini buka sejak sepekan lalu.

Ide membangun rumah makan ini berawal dari keprihatinan pihaknya terhadap dampak pandemi Covid 19.

Pandemi membuat ekonomi sebagian masyarakat terpuruk.

Akibatnya, mereka susah untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk makan.

Keberadaan warung ini diharapkan bisa membantu meringankan beban masyarakat terdampak wabah, atau kaum dhuafa.

"Karena suasana pandemi, banyak orang yang butuh makan,"katanya

Pihaknya sebenarnya tidak membatasi tamu warung hanya untuk kalangan dhuafa.

Tetapi kebetulan mereka yang datang ke warung rata-rata kaum dhuafa.

Ia pun melihat langsung manfaat keberadaan warung itu bagi kalangan tak berada.

Ada tukang parkir yang berkisah penghasilannya menurun tajam di masa pandemi, kurang dari Rp 10 ribu.

Padahal ia menanggung istri dan tiga anak di rumah.

Tukang parkir itu menjadi salah satu pelanggan warung, termasuk anak dan istrinya.

Ada pula kusir dokar yang mengeluhkan dampak pandemi terhadap perekonomiannya.

Sehari, kata dia, kusir itu hanya dapat penghasilan Rp 40 ribu.

Itu belum dipotong biaya pakan untuk kuda sebesar Rp 20 ribu perhari.

"Pedagang keliling juga kasihan penghasilannya menurun tajam. Jika makannya di sini bisa meringankan,"katanya

Bioskop di Tegal Siap Buka di Era New Normal, Kursi Dicopot Agar Berjarak

Jelang Celta Vigo vs Barcelona, Tim Tamu Kehilangan Busquets dan De Jong

Baru Keluar Diler Selama 20 Menit Lamborghini Seharga Rp 3,8 Miliar Hancur Tabrakan di Jalan

Perangkat Desa Bentrok dengan Warganya Setelah Selisih Paham Soal BLT

Ini semakin memantabkan pihaknya untuk meneruskan program itu agar semakin banyak orang yang terbantu.

Adapun modal untuk membeli bahan makanan berasal dari donasi masyarakat.

Bukan hanya uang, masyarakat ada yang berdonasi dalam bentuk bahan makanan semisal beras atau sayur.

Nyatanya, ada saja masyarakat yang berbaik hati menginfakkan hartanya untuk mendukung program itu.

"Persediaan beras saat ini bisa untuk sebulan ke depan," katanya. (Aqy)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved