Berita Jawa Tengah
Orang Stres Meningkat Drastis di Jawa Tengah, Pemicu Utama Faktor Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19
Faktor utama terjadi peningkatan jumlah pasien jiwa dan meningkatnya konseling lantaran mereka terlilit masalah ekonomi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
"Selama badan dan akal masih sehat, masih banyak hal yang dapat dilakukan meski kondisi ekonomi berubah," pesannya.
Sedangkan Dirut RSJD Dr Amino Gondohutomo Kota Semarang, dr Alek Jusran menyebut, faktor ekonomi menjadi sebab paling dominan pasien gangguan jiwa.
Faktor ekonomi tersebut seperti akibat kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan.
“Sampai saat ini belum bisa menyimpulkan korelasi dampak Covid -19 terhadap pasien gangguan jiwa."
"Namun kondisi ekonomi memang berdampak pada kejiwaan,” katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (24/6/2020).
Dijelaskan dr Alek, penurunan ekonomi dapat mengancam stabilitas kejiwaan jika tidak segera diantisipasi.
Apalagi jika penurunan ekonomi berlangsung dalam waktu yang lama, dikhawatirkan akan memunculkan pasien gangguan jiwa baru.
“Secara langsung penurunan ekonomi tidak menganggu kejiwaan."
"Namun jika dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menjadi potensi kelainan jiwa,” paparnya.
Untuk mengantisipasinya, dr Alex meminta masyarakat agar dapat menyadari semua elemen terdampak pandemi virus corona.
Meski setiap orang pada level yang berbeda.
Selain itu, masyarakat harus bijak mengelola kebutuhan dan keinginan untuk menjaga kesehatan jiwa.
“Harus memetakan mana yang kebutuhan pokok maupun sekunder, sabar menghadapi keadaan."
"Tentu semua terdampak, tenaga medis juga terdampak, tinggal bagaimana menghadapinya,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya membuka layanan konseling terkait dampak pandemi virus corona.