Berita Jateng

Dispopar Jateng: Wisata Air Masih Dilarang Buka Jelang New Normal, Sesuai Instruksi Gubernur

Kepala Dispopar Jateng Sinoeng R Rachmadi: Wisata Air Masih Dilarang Buka Jelang New Normal, Sesuai Instruksi Gubernur

TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi. Sinoeng menegaskan, sesuai instruksi Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo, wisata air masih dilarang buka jelang penerapan New Normal atau kenormalan baru. 

"Untuk destinasi air, secara spesifik dilarang buka. Lantaran, dianggap terlalu berisiko dan bisa menjadi klaster penularan Covid-19. Sesuai Instruksi Gubernur (Ingub) 2/2020."

TRIBUBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N Rachmadi, mengatakan destinasi wisata diperbolehkan kembali buka dengan sejumlah persyaratan, menjelang penerapan New Normal atau kenormalan baru.

Persyaratan tersebut antara lain harus diawali dengan simulasi atau latihan pelaksanaan protokol kesehatan.

Lalu mengantongi izin dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Selain itu, hanya destinasi wisata yang memiliki risiko rendah penularan yang bisa dibuka.

Wisata Air Owabong Purbalingga Gelar Simulasi New Normal, Sarwendra: Takut Ada yang dari Luar Kota

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Pegawai BMT Insan Mandiri di Banyumas Gelapkan Uang Nasabah, Jumlahnya Bisa Capai Rp 2 Miliar

Mengenal Deksametason Obat Pasar yang Diklaim Efektif Sembuhkan Covid-19, Bagaimana Penggunaannya?

Misalnya, wisata alam yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

Bagaimana dengan kolam renang dan wisata air?

Secara tegas Sinoeng menyatakan wisata air masih memiliki potensi tinggi penularan.

"Untuk destinasi air, secara spesifik dilarang buka. Lantaran, dianggap terlalu berisiko dan bisa menjadi klaster penularan Covid-19," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (19/6/2020).

Meskipun klorin di kolam renang dinilai bisa menonaktifkan atau mematikan virus, sehingga tidak ada penularan melalui air, namun tetap saja dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan meningkatkan risiko penularan yang tinggi.

Larangan membuka wisata air ini tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 2 /2020 terkait pedoman beraktivitas menuju new normal.

Pengunjung tampak asyik bermain di kolam wahana wisata air Owabong, saat objek wisata andalan Pemkab Purbalingga itu melakukan simulasi penerapan New Normal, Sabtu (20/6/2020). Meski masih simulasi, pengunjung telah berdatangan. Bahkan beberapa di antaranya dari luar kota, termasuk wisatawan dari DKI Jakarta. Padahal, Disporapar Jateng telah menegaskan, wisata air masih dilarang buka.
Pengunjung tampak asyik bermain di kolam wahana wisata air Owabong, saat objek wisata andalan Pemkab Purbalingga itu melakukan simulasi penerapan New Normal, Sabtu (20/6/2020). Meski masih simulasi, pengunjung telah berdatangan. Bahkan beberapa di antaranya dari luar kota, termasuk wisatawan dari DKI Jakarta. Padahal, Disporapar Jateng telah menegaskan, wisata air masih dilarang buka. (Tribunbanyumas.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Hal senada juga diungkapkan Kepala Bidang SDM dan Ekonomi Kreatif Disporapar Jateng, Trenggono.

Ia kembali menegaskan, larangan dioperasionalkannya kolam renang atau wisata air juga tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 2 /2020 terkait pedoman beraktivitas menuju new normal.

"Untuk kolam renang, sesuai dengan instruksi pemerintah, diharapkan jangan dulu (dibuka)," tandasnya.

Larangan tersebut juga berlaku pada kolam renang yang ada di dalam dan menjadi fasilitas hotel.

Sehingga, ia meminta agar pengelola hotel tidak membuka spot kolam renang terlebih dahulu.

Kemudian, ia menambahkan memasuki era new normal ini ada tiga hal yang harus diperhatikan.

Yaitu connect, collaborate, dan commerce.

Dalam kondisi seperti ini, para pelaku wisata harus mendahulukan connectivity dan collaborate, setelah itu baru memikirkan sisi commerce.

"Jadi jangan mengedepankan keuntungan dulu, karena semua sedang dalam kondisi terpuruk."

"Tetapi, bagaimana konektivitas dan kolaborasi ini dibangun dulu, supaya wisatawan datang lagi dan merasa nyaman," imbuhnya. (mam)

Celeng Aneh Milik Warga Banyumas Viral, Suka Makan Nasi Hangat Roti dan Kopi, Kaki Berjari Panjang

Jual Istri Sendiri Seharga Rp300 Ribu, Sudarmono: untuk Makan, Tak Ada Pemasukan Selama Pandemi

Viral Video Polisi dan Istrinya Kena Pukul Warga Saat Amankan Jambret Dari Amukan Massa

Hindari Lubang Jalan Anggota Brimob Jatuh, Dada Ditikam Orang Pura-pura Menolong, Motor Dilarikan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved