Virus Corona Semarang

Positif Corona Klaster Pasar Kobong Semarang Meningkat, Istri, Anak, dan Tetangga Pedagang Tertular

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sampai saat ini masih secara masif dan acak melakukan tes cepat (rapid test) dan swab di tempat keramaian.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rival Almanaf
TribunBanyumas/Iwan Arifianto
Petugas gabungan mendatangi pedagang agar mereka mengikuti rapid test yang dilakukan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Pasar Kobong, Jumat (22/5/2020) malam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sampai saat ini masih secara masif dan acak melakukan tes cepat (rapid test) dan swab di tempat keramaian untuk mengetahui warga yang terjangkit Virus Corona.

Dari hasil pemeriksaan itu, terlihat jumlah warga yang ternyata dinyatakan positif terus bertambah.

Satu di antara jumlah positif yang terbanyak yakni warga yang beraktivitas di Pasar Kobong di daerah Rejomulyo, Semarang Timur.

Sebelumnya, sebanyak 21 warga dinyatakan positif usai pemeriksaan pada Jumat (22/5/2020) dan kemudian pasar tersebut ditutup selama enam hari.

Viral 13 ABK dari Pemalang dan Tegal Tertahan di Kepulauan Marshal, Berikut Keterangan Perusahaan

Telinga Pemuda Ini Robek Setelah Dikeroyok Orang Tidak Dikenal di Gayamsari Semarang

Dampak Virus Corona, SMAN 1 Purbalingga Gelar Wisuda Virtual

Jadwal Acara TV Hari Ini Jumat 29 Mei 2020: GTV, Trans 7, SCTV, RCTI, ANTV, Indosiar, MNC, Trans TV

Dari hasil itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan bahwa pihaknya secara masif melakukan pelacakan atau tracking terhadap warga yang dinyatakan positif tersebut.

Pelacakan dilakukan ke semua tempat atau ke warga yang pernah dijumpai warga yang telah terjangkit Virus Corona.

Usai dilakukan pelacakan dari klaster pasar itu, Hendi menyebutkan bahwa jumlah positif mencapai 28 orang.

“Ada yang reaktif di Pasar Kobong."

Setelah di-swab ternyata positif, kemudian diteruskan lebih masif lagi sampai di-tracking ke keluarganya.

Terakhir menjadi sekitar 28 orang positif dimana luar Semarang ada 11 dan Kota Semarang 17 orang,” ungkap Hendi, Kamis (28/5/2020).

Ia mengatakan bahwa ada hal yang lebih ironis, yakni keluarga pedagang di Pasar Kobong juga terjangkit positif Corona bahkan hingga tetangganya.

“Yang lebih ironis ada dua keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong; ternyata istri, anak dan beberapa tetangganya positif,” ujarnya.

“Maka perlu kesadaran dari masyarakat, meskipun kita sehat namun tetap perlu memerhatikan prosedur kesehatan, kita merasa sehat tapi kasihan keluarga termasuk anaknya,” imbuh Hendi.

Orang nomor wahid di Kota Semarang tersebut mengaku belum menganalisa media penularan virus di pasar tersebut.

Namun ia meyakini bahwa aktivitas perdagangan di pasar merupakan tempat yang rawan bagi penyebaran Virus Corona.

“Pasokan bahan dagangan di pasar bisa dari berbagai daerah, penularan juga bisa melalui droplet, uang dari tangan yang kebersihannya tidak terjaga,” ujarnya.

Selain di Pasar Kobong, pemeriksaan juga telah dilakukan di pasar-pasar lain dan hasilnya ada beberapa orang yang dinyatakan reaktif.

Selain pasar, mall, swalayan dan cafe juga menjadi sasaran tempat pemeriksaan.

“Tapi di mall, swalayan dan cafe termasuk di daerah Rinjani setiap kumpulan kita lakukan pemeriksaan hasilnya negatif semua,” ungkap Hendi.

Ia menyebutkan ada sebanyak hampir 10 ribu pemeriksaan yang dilakukan tersebar di tempat keramaian di Kota Semarang.

La Liga Spanyol Segera Dimulai Lagi, Lionel Messi: Bermain Tanpa Fans, Ini Terasa Sangat Aneh

Petani Tembakau Tewas Tersambar Petir di Depan Anak-Suami, Begini Kronologinya

Bocoran: Liga Inggris Dimulai Lagi 17 Juni 2020, Ada Big Match Manchester City vs Arsenal

Kecelakaan Karambol Truk dan Mobil Boks di Purbalingga, Kasatlantas: Diduga karena Rem Blong

Sebagai informasi, dari laman siagacorona.semarangkota.go.id , terpantau jumlah positif sampai Kamis (28/5/2020) malam mencapai 86 orang.

Sedangkan dari jumlah total itu, enam orang kondisinya membaik atau mengalami perbaikan klinis.

Sementara itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 116 dan Orang Dalam Pantauan sebanyak 197.

Untuk jumlah pasien yang meninggal 39 dan yang sembuh sebanyak 257 orang. (tribunjateng/rez)

 
 

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved