Teror Virus Corona

Surabaya Bisa Jadi The Next Wuhan Bila Warga Terus Ngeyel, Dominasi Kasus Covid-19 di Jatim

Surabaya Bisa Jadi The Next Wuhan Bila Warga Terus Ngeyel, Dominasi Kasus Covid-19 di Jatim

Istimewa
Ilustrasi penetrasi rapid test di pusat-pusat keramaian - Surabaya bisa menjadi the next Wuhan, bila warganya tetap ngeyel dan tak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. 65 persen kasus positif Covid-19 di Jatim berada di Surabaya Raya. 

Hari ini terdapat tambahan 181 kasus di Jatim, sedangkan total pasien sembuh mencapai 548 orang setelah ada tambahan 26 pasien.

Sementara itu, pasien meninggal dunia mencapai 337 orang setelah ada tambahan 15 pasien.

Adapun pasien yang masih dirawat di rumah sakit rujukan tercatat 3.208 orang.

Total jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 6.071 orang, pasien yang masih diawasi 2.876 orang, selesai diawasi 2.614 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 24.090 orang.

Dokter RS Royal Cuit Buruknya Penanganan Covid-19

Aditya C Janottama dengan nama akun @cakasana berkicau aka mencuit di Twitter tetntang bobroknya penanganan pandemi corona (Covid-19) di Surabaya.

Pemilik akun tersebut diketahui merupakan dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Royal Surabaya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan klarifikasi terhadap sebuah utas atau thread oleh akun @cakasana yang ramai di Twitter.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, memastikan bahwa selama ini Pemkot Surabaya sudah membantu baju alat pelindung diri (APD) sebanyak 82.651 buah kepada 50 rumah sakit rujukan dan non-rujukan serta Labkesda.

"Total ada 82.651 baju APD yang diberikan kepada 63 puskesmas, 50 RS rujukan dan non-rujukan serta Labkesda."

"Selain itu, kami juga bantu masker bedah, masker N95, face shield, sepatu booth, goggle, sarung tangan, ventilator, dan berbagai peralatan medis lainnya ke rumah sakit-rumah sakit itu," kata Fikser, di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).

Menurut Fikser, bantuan APD dan berbagai peralatan medis itu diharapkan dipergunakan untuk tenaga medis saat bertugas.

Namun, yang menjadi persoalan apakah APD itu sudah sampai ke tenaga medis yang bertugas, pihaknya tidak bisa mengintervensi sampai sejauh itu.

"Tapi yang pasti, kami memiliki data semua APD yang diterima oleh Pemkot, langsung hari itu juga didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit itu."

"Bahkan, Bu Wali Kota sendiri yang membaginya rata-rata sesuai kebutuhan dan kami ada bukti terimanya," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved