Cuaca Hari Ini
Tanggul Pantai Kamulyan Jebol, BMKG Cilacap: Waspada Gelombang Tinggi
Tanggul Pantai Kamulyan di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, jebol diterjang ombak pasang, Selasa (26/5/2020) pagi.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Tanggul Pantai Kamulyan di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, jebol diterjang ombak pasang, Selasa (26/5/2020) pagi.
Sukir (53) warga setempat mengatakan, sekira pukul 09.00 saat ombak sedang pasang, tiga titik tanggul jebol.
Setelah mengetahui ada tanggul jebol, warga berbondong-bondong datang ke lokasi untuk memantau kondisi tanggul.
Lantas warga membuat tanggul darurat dari karung berisi pasir yang ditumpuk-tumpuk.
• Laksanakan Rapid Test Massal! Instruksi Ganjar Pranowo Kepada Seluruh Kepala Daerah di Jateng
• Update Tawuran Pemuda di Cilacap Saat Lebaran, Kapolsek: Kedua Kelompok Sudah Sepakat Damai
• Dua Tempat Karantina Masih Tanpa Penghuni, Meski Pemudik Masuk Purbalingga Capai 10.989 Orang
• Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Tegal Raya, BMKG: Berpotensi Terjadi Dua Hari
"Ini masih awal. Mungkin besok ada ombak pasang lagi."
"Sekarang cuma air laut hanya sampai parit."
"Tidak sampai rumah warga," kata Sukir kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (27/5/2020).
Kendati menjebol tiga titk tanggul, Sukir mengatakan, ombak pasang di Pantai Kamulyan tergolong wajar.
Pria yang juga menjabat Ketua RT 01 RW 08, Kelurahan Tegakamulyan itu mengatakan, ombak pasang tergolong parah kalau sudah sampai ke permukiman warga.
"Kalau lima tahun lalu sampai bisa membuat rumah warga kelelep," ujar Sukir.
Mengantisipasi ombak pasang susulan, warga gotong-royong menambal tanggul yang jebol.
Menurut Sukir, warga yang terlibat kerja bakti membuat tanggul darurat tersebut adalah warga RW 08, Kelurahan Tegalkamulyan.
Mereka bahu-membahu mengisi karung dengan pasir, lalu menumpuk karung tersebut di area tanggul yang jebol.
Karung tersebut merupakan bantuan dari BPBD Kabupaten Cilacap.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara mengatakan, pihaknya mengirim bantuan 1.500 karung kepada warga.
Karung tersebut akan digunakan warga setempat membangun tanggul darurat.
Waspada Banjir Rob
Sementara itu, Kelompok Operasional Stasiun Meteorologi, Tunggulwulung, Kabupaten Cilacap, Teguh Wardoyo mengimbau kepada warga di sekitar pantai untuk mewaspadai banjir rob.
Dia memperkirakan gelombang tinggi akan menerjang sekitar pantai di Cilacap dalam beberapa hari ke depan.
Desa Ujung Gagak dan Panikel di Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap terkena banjir rob, Selasa (26/5/2020).
Itu juga dialami warga di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah dan Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.
Teguh Wardoyo menjelaskan, banjir rob biasanya terjadi pada Mei dan Juni 2020.
Skala besar dan kecilnya banjir, kata dia, dipengaruhi pasang surut air laut, kondisi gelombang, serta curah hujan.
Apabila pasang surut mencapai nilai maksimum disertai dengan gelombang yang tinggi dan hujan, maka banjir rob yang terjadi menjadi lebih signifikan.
"Karena pada saat air laut pasang dan gelombang tinggi terjadi, air hujan yang mengalir ke laut akan tertahan."
"Sehingga akan mengakibatkan banjir rob menjadi bertambah tinggi," kata Teguh kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (26/5/2020).
Menurut Teguh, pantauan kondisi pada Selasa (26/5/2020) pagi, pasang maksimum terjadi pukul 10.00 mencapai 2,1 meter.
Kemudian ketinggian gelombang di perairan selatan Cilacap mencapai 4 hingga 5 meter.
Kondisi cuaca hujan ringan, maka banjir rob berpotensi terjadi.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di sekitar pantai yang elevansinya rendah untuk waspada terhada potensi banjir rob.
"Diperkirakan ketinggian gelombang masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan," pungkasnya. (Muhammad Yunan Setiawan)
• Kronologi Mobil Kapolsek Hantam Rumah di Rembang, Banting Stir Begitu Lihat Orang Menyeberang
• Banjir Rob Terjang Empat Perkampungan di Cilacap
• Pemudik Berstatus PDP Meninggal di RSUD Salatiga, Yuliyanto: Hasil Lab Dinyatakan Positif Covid-19
• Kamu Merasa Gerah dan Udara Panas Beberapa Hari Ini? Ini Penjelasan Resmi BMKG