Berita Sragen
Diklaim Mampu Sembuhkan Covid-19 Jamu Contravid Akan Diproduksi Massal di Sragen
Viral jamu Contravid yang diklaim mampu sembuhkan seseorang dari Virus Corona akan diproduksi massal di nDayu Park Sragen.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN - Viral jamu Contravid yang diklaim mampu sembuhkan seseorang dari Virus Corona akan diproduksi massal di nDayu Park Sragen.
Produksi massal tersebut akan di diprakarsai mantan Bupati Sragen Untung Wiyono.
Dirinya menyampaikan siap memproduksi massal sesuai permintaan bahkan apabila dimaksimalkan mencapai 1.000 botol per hari.
"Kami bencana produksi massal. Kita memang belum bisa jika harus seperti Sidomuncul, kita memproduksi sesuai permintaan maksimal bisa 1.000 botol perhari dengan madu sebagai pengawet," terang Untung, Senin (18/5/2020).
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Purwokerto Banyumas Ramadan Hari ke-26 Selasa 19 Mei 2020
• Kekurangan APD Dan Hanya Digaji Rp 750 Ribu Saat Tangani Pasien Corona, 60 Tenaga Medis Mogok Kerja
• Ketahuan Keluar Rumah Saat Karantina Mandiri, Warga Desa Grenggeng Kebumen Didenda Rp 500 Ribu
• Sersan Mayor Rindam Jaya Ditahan 14 Hari Karena Istrinya Unggah Status Rezim Tumbang Via Medsos
Dirinya mengklaim produk herbal tersebut telah dikirim ke luar negeri mulai dari Kanada, Vatikan, Italia, Jerman, US, Saudi dan masih banyak lagi.
Untung juga menyampaikan relasinya seperti dari kepolisian, kejaksaan temen-temen akademis Undip, dekan UMM, hingga beberapa luar kota sudah mengkonsumsi minuman herbal tersebut.
"Saya tidak mengganggu untuk obat kimia, silakan mengkonsumsi obat dari dokter."
"Minuman herbal ini hanya memberikan tambahan, yang jelas ini untuk imunitas," katanya.
Terkait perizinan dirinya menyampaikan kini telah megurus di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) DAN BPOM.
Guna menjaga imunitas dengan baik, Untung menyarankan untuk meminum jamu Contravid tersebut selama tiga hari berturut-turut.
Untung mengaku belum menjualnya namun membagikan secara gratis kepada siapapun yang terinfeksi Virus Corona.
Namun jika siap dijual satu botol Rp 75.000 atau ecer bisa sampai Rp 100.000 per botol.
"Kita baru mengirim jamu Contravid ini ke pabrik Sampoerna namun hasilnya belum ada."
"Kita siap memproduksi massal Minggu depan, kita sudah produksi terus untuk massal tergantung perizinan," katanya.
Testimoni Peserta Ijtima Gowa
Khasiat jamu Contravid ini nampaknya sudah dirasakan oleh belasan warga Sragen yang menjadi peserta Ijtima Gowa, Sulawesi Selatan.
M (30) warga Kecamatan Ngrampal misalnya, setelah dinyatakan reaktif rapid test dirinya dan teman-teman mulai dikarantina di gedung belakang Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen.
M yang juga menjadi ketua regu di SMS menyampaikan setelah dikarantina langsung mendapatkan jamu Contravid tersebut sebanyak lima botol untuk lima orang.
Dua hari setelah dikarantina dirinya dan 36 orang lainnya menjalani pemeriksaan swab test yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
Menunggu hasil swab tersebut dirinya dan rekan-rekan mengkonsumsi jamu Contravid tersebut.
"Alhamdulillah saya pribadi setelah menkonsumsi obat herbal ini luar biasa hasilnya saya rasa bukan hanya Virus Corona yang pergi, batuk-batuk, flu, badan kurang fit kembali sehat," katanya.
"Kami konsumsi lima botol selama lima hari, setelah tujuh hari menunggu hasil swab test Alhamdulillah hasilnya negatif dan kami diperbolehkan pulang," terang dia.
Dirinya pribadi mengucapkan terima kasih atas jamu Contravid tersebut dirinya dan beberapa rekannya sangat merasakan manfaatnya dan kembali bugar.
Bersamaan jamu Contravid tersebut dirinya juga berikhtiar meminum rendaman siwak, degan hijau dan vitamin yang diberikan DKK Sragen.
Dirinya menceritakan rombongan Sragen yang berangkat ke Gowa ketika itu tidak sampai satu hari disana. Hanya hitungan jam dan langsung pulang.
"Rombongan Sragen disana itu tidak sampai satu hari, datang malam besoknya sudah balik lagi. Tapi memang kerumunan saat itu padat," katanya.
Hal sama juga disampaikan S (57) warga Kecamatan Tangen, setelah mengkonsumsi jamu Contravid tersebut tenggorokan plong keluhan di badan langsung bugar.
Racikan jamu Contravid tersebut ditemukan oleh Tri S Dewo Putro warga Punggawan, Solo.
Dirinya mengaku sejak muncul Corona di Wuhan Desember 2019 lalu, dirinya sudah membuat ramuan.
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Purwokerto Banyumas Ramadan Hari ke-26 Selasa 19 Mei 2020
• Kekurangan APD Dan Hanya Digaji Rp 750 Ribu Saat Tangani Pasien Corona, 60 Tenaga Medis Mogok Kerja
• Ketahuan Keluar Rumah Saat Karantina Mandiri, Warga Desa Grenggeng Kebumen Didenda Rp 500 Ribu
• Sersan Mayor Rindam Jaya Ditahan 14 Hari Karena Istrinya Unggah Status Rezim Tumbang Via Medsos
"Saya memang dari dulu senang membuat racikan herbal."
"Desember ada Corona saya membuat ramuan lagi namun yang mengkonsumsi kalangan terbatas di Sragen saja, akhirnya banyak yang pesan dan Alhamdulillah bertemu pak Untung ini sebagai investor," katanya.
"Saya menggunakan mpon-mpon pilihan seperti jahe merah, jahe emprit, kencur, serai, mahoni, kelor dan bahan lain.
Saya memiliki teori sendiri molekul air yang digunakan dalam minuman itu bisa langsung cepat bereaksi, semua itu dilakukan dengan ilmu pengetahuan," katanya.
Dirinya menyampaikan ramuan tersebut diformulasikan meringankan orang yang terkena virus corona, namun keluhan lain seperti asma, pegel linu juga sembuh. (uti)