Didi Kempot Meninggal
Mengenang Didi Kempot, Untung Blangkon: Diam-diam Mamiek Perhatikan Adiknya Ngamen di Lampu Merah
Mengenang Didi Kempot, Untung Blangkon: Diam-diam Mas Mamiek Prakoso Perhatikan Adiknya Ngamen di Lampu Merah Slipi
“Saya pernah datang ke (tempat) abangnya Mas Didi, Mas Mamiek Prakoso, kan satu jalur sama saya (sama-sama pelawak). Saya bilang, 'Mas Didi masih ngamen’, Mamiek enggak percaya kalau Didi ngamen. Ke lampu merah Slipi, dilihatin dari jauh... "
TRIBUNBAYUMAS.COM, JAKARTA - Mendiang Didi Kempot, banyak meninggalkan kenangan mendalam bagi orang-orang dekatnya.
Kesan mendalam tentang The Godfather of Broken Heart juga dirasakan pelawak Untung Blangkon, yang dekat dengan Didi Kempot dan juga kakak sang maestro campursari itu: Mamiek Prakoso.
Untung mengenang, semasa susah dulu di Jakarta, Mamiek sempat tak percaya adiknya Didi Kempot menjadi pengamen jalanan.
Diketahui, sebelum berhasil menjadi seorang penyanyi campursari yang legendaris, mendiang Didi Kempot mengadu nasibnya ke Jakarta sebagai pengamen jalanan.
Kala itu, Untung Blangkon, menjadi saksi bagaimana adik dari Mamiek Prakoso itu mencicipi kerasnya kehidupan Ibu Kota.
• Muncul Petisi Dorong Pemerintah Buat Patung Monumen Didi Kempot, Begini Tanggapan Wali Kota Solo
• Media Asing Turut Beritakan Didi Kempot Meninggal Dunia, dari Inggris hingga Suriname
• Kakak Didi Kempot Ungkap Riwayat Kesehatan Sang Adik Sebelum Meninggal
• Detik-detik Didi Kempot Meninggal Dunia, Datang ke RS Kasih Ibu dalam Kondisi Tak Sadar
Diceritakan Untung, Mamiek semula tak percaya saat diberitahu olehnya bahwa sang adik menjadi pengamen jalanan.
Hingga akhirnya, Mamiek diam-diam mengawasi Didi Kempot saat ngamen di sekitar lampu merah Slipi, Jakarta Barat.
“Saya pernah datang ke (tempat) abangnya Mas Didi, Mas Mamiek Prakoso, kan satu jalur sama saya (sama-sama pelawak)."
"Saya bilang, 'Mas Didi masih ngamen’, Mamiek enggak percaya kalau Didi ngamen,” tutur Untung Blangkon seperti dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube-nya, Jumat (15/5/2020).
Ia mengatakan, Didi Kempot merupakan pribadi yang pendiam.
Kemudian, pada suatu kesempatan, Mamiek mengantarkan Didi Kempot ke Bundaran Slipi.
"Ke lampu merah Slipi, dilihatin dari jauh, ternyata Mas Didi benar-benar ngamen, naik bus."
"Diintip mas Mamiek, ingat dulu sedihnya luar biasa,” ujar Untung Blangkon.
Bagi Untung Blangkon masih banyak kenangan antara dirinya dengan Didi Kempot.
Hanya saja, Untung Blangkon tak dapat menceritakan seluruh kenangannya karena membutuhkan waktu yang lama.
“Banyak kenangan sama Mas Didi yang luar biasa,” ujar Unting Blangkon.