Teror Virus Corona

Instruksi Presiden Joko Widodo, Semua Pemda Harus Transparan Sajikan Data Covid-19

Pemerintah Pusat hingga daerah diminta untuk transparan mengenai data terkait wabah virus corona (Covid-19).

Editor: deni setiawan
Istimewa/Dok BNPB
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto. 

TRIBUNBANYUMAS.COM JAKARTA - Pemerintah Pusat hingga daerah diminta untuk transparan mengenai data terkait wabah virus corona (Covid-19).

Secara khusus pula telah ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar jajarannya untuk terus terbuka mengenai data terkait Covid-19.

Hal itu diungkapkan melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020).

Syok Dinyatakan Positif Corona, Budi Karya Sempat Pingsan Selama 14 Hari, Ini Ceritanya

Mulai Malam Ini, Dua Ruas di Kota Semarang Kembali Ditutup Selama 24 Jam

Update 27 April di Banjarnegara - Tambah Tiga Pasien Positif Corona, Asal Klaster Gowa

SN Sudah Amati Konter Berhari-hari di Kebumen, Handphone Hasil Curian Disimpan di Kandang Sapi

"Kami diminta untuk melaksanakan komunikasi yang efektif, detail, baik, dan transparan pada semua pihak," kata Yurianto seperti dilansir dari Kompas.com.

"Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo mengenai keterbukaan data yang diintegrasikan di gugus tugas," lanjut dia.

Menurut Yurianto, diperlukan kolaborasi dan keterbukaan data yang kuat antar pihak untuk bisa menangani wabah virus corona.

Dengan demikian, akan lebih mudah dalam menentukan kebijakan yang pas untuk menangani Covid-19.

Gugus tugas, tambah Yurianto, juga sudah berinisiatif untuk membuat sistem integrasi data yang disebut satu data bersatu melawan Covid-19.

"Ini adalah platform yang kami buat dan inilah yang nanti akan menjadi acuan dalam merumuskan berbagai macam kebijakan menghadapi Covid-19," ujarnya.

Yurianto mengatakan, sistem ini sebagai bentuk keterbukaan data terhadap masyarakat.

Data tersebut bisa diakses covid19.go.id, di hotline 119, di Whatsapp Covid-19, di halokemenkes 1500 567, layanan telemedicine dan televisi TVRI, RRI, dan televisi swasta lainnya.

"Diharapkan data ini juga menumbuhkan kesadaran bersama."

"Yakni untuk menjaga diri sendiri, menjaga orang lain dalam semangan bergotong royongan yang terus menerus," ungkap Yurianto. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul "Presiden Instruksikan Pusat dan Daerah Transparan soal Data Covid-19"

Kelamaan Nganggur, Kuli Bangunan Curi Burung Murai Batu, Sempat Diamuk Massa di Banyumanik Semarang

Dua Hari Tiga PDP Meninggal di Kabupaten Semarang, Alek: Positif Corona Ada 11 Pasien

Awas Produk Pangan Kadaluarsa di Banyumas, Sehari Saja Loka POM Temukan 200 Item

Hari Pertama PKM Semarang, Ada Pengendara Motor Bersuhu 38 Derajat Celcius, Pemudik Asal Jakarta

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved