Berita Regional
Warga Jateng yang Tak Bisa Mudik dan Bayar Sewa Kos, Pemprov DKI Sediakan GOR untuk Tempat Tinggal
Setelah pemerintah resmi menetapkan pelarangan mudik, kini mulai ada para perantau yang tidur di emperan toko di Jakarta.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Setelah pemerintah resmi menetapkan pelarangan mudik, kini mulai ada para perantau yang tidur di emperan toko di Jakarta.
Mereka mengaku tidak sanggup membayar tempat tinggal (kos) dan sudah tidak bisa pulang karena dilarang mudik.
Menindaklanjuti temuan tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan seluruh GOR di Jakarta untuk ditempati warga yang tidak punya tempat tinggal karena tak bisa bayar kos atau kontrakan di masa pandemi Covid-19.
• Pemudik Bersembunyi di Bagasi Bus untuk Hindari Petugas Penyekatan Larangan Mudik
• Jadwal Imsak dan Buka di Kabupaten Pekalongan, Hari Ke-3 Ramadhan 1441 H atau Minggu 26 April 2020
• Riwayat Sebaran Peserta Ijtima Ulama di Gowa Hingga Menyumbang Banyak Pasien Corona di Jateng
• Mulai Besok Semarang Terapkan PKM Cegah Corona, Melanggar Bisa Dibubarkan atau Ditutup Usahanya
“Kami di Pemprov DKI akan menyiapkan fasilitas yang ada, GOR-GOR seperti ini, bila ada warga yang kesulitan, ini tempat tinggal sementara."
"Misalnya kontrakannya tidak bisa bayar, lalu kalau mereka harus ada tempat sementara akan disiapkan seperti ini,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam wawancara di GOR Tanah Abang yang disiarkan Kompas TV, Sabtu (25/4/2020).
Anies mengatakan GOR tersebut nantinya juga akan dilengkapi fasilitas dapur umum.
Dengan demikian, masyarakat yang tidak lagi bekerja hingga akhirnya tak mampu bayar kontrakan di masa pandemi Covid-19 ini bisa mendapatkan tempat layak di Jakarta.
“Sehingga semua bisa tinggal di Jakarta walaupun tak bisa tinggal di tempat biasanya."
"Kita juga siapkan juga dapur umum dan lain-lain di sini, jadi intinya jangan sampai ada yang terlantar,” kata Anies.
Sebelumnya, sejumlah warga mengaku terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi mampu membayar sewa kontrakan atau indekos.
Mereka kehilangan pekerjaan juga penghasilannya karena tempat mereka bekerja ditutup akibat dari mewabahnya Covid-19.
Salah satunya adalah Reza, bekas karyawan toko yang sudah hampir satu bulan tidur di trotoar Pasar Tanah Abang.
"Saya pedagang ikut orang juga di Kota Tua dagang jilbab gitu, karena keadaan corona ini juga pengunjung kurang dan juga peraturan dari pemerintah juga toko enggak boleh buka, ya sudah tutup," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Kamis (23/4/2020).
Dia terpaksa menggelandang karena tidak lagi mampu membayar indekos semenjak tempat kerjanya tutup akibat mewabahnya Covid-19.
"Namanya kosan enggak tahu-menahu, namanya perut mau corona mau enggak, perut harus makan, tempat tinggal harus dibayar," ungkapnya saat itu.