Berita Tegal
Masih Banyak yang Belum Patuh, Warga Terobos Beton Blokade Jalan, PSBB Tegal Hari Kedua
hari kedua pelaksanaan psbb kota tegal, masih banyak warga yang belum patuh. mereka menerobos beton blokade jalan, alasannya perpendek jarak
Sudah sejak pagi, beton blokade di Jalan Sultan Agung bergeser dan warga bebas lalu lalang dari dua arah tanpa dipantau petugas. Di hari kedua penerapan PSBB Kota Tegal, masih banyak warga yang belum patuh.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KOTA TEGAL - Memasuki hari keuda pelaksanaan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tegal, masih banyak warga yang terpantau tidak patuh terhadap aturan.
Di Jalan Sultan Agung Kota Tegal, misalnya. Terdapat warga yang nekat menerobos beton blokade jalan.
Beton blokade digeser oleh warga, sehingga mereka bisa secara bebas keluar masuk tanpa melalui pemeriksaan atau melintasi check point.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, menerapkan kebijakan untuk menutup seluruh akses masuk menuju dalam kota dan hanya membuka satu posko check point selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) 23 April hingga 6 Mei 2020.
Pantauan Kompas.com, sudah sejak pagi, beton blokade di Jalan Sultan Agung bergeser dan warga bebas lalu lalang dari dua arah tanpa dipantau petugas.
• Perlu Anda Ketahui, Berikut 12 Aturan yang Diterapkan Selama PSBB di Kota Tegal
• E-Konser Amal Tribun Jateng INDONESIA KUAT, Tayang Premiere Sabtu 25 April 2020. Mari Saksikan!
• Kisah Juragan Feri Naik Sapi, Belanja ke Alfamart: Gak Apa-apa Viral, Saya Gak Bikin Ulah
• Semarang dan Daerah Satelit Diusulkan Terapkan PSBB, Bila Masyarakat Masih Membandel Sepekan Ini
Tak hanya itu, pengendara sepeda motor juga masih banyak yang berboncengan tanpa melalui pemeriksaan saat melintasi jalan protokol.
"Buru-buru. Jauh kalau harus ke (jalan) Proklamasi," kata seorang pengendara sepeda motor yang mengaku bernama Ani saat antre untuk melalui blokade beton di Jalan Sultan Agung, Kota Tegal, Jumat (24/4/2020).
Tak hanya Ani, perilaku belum patuh atas pelaksanaan PSBB juga ditunjukan sejumlah warga lain.
Salah satunya sopir angkutan kota (angkot) yang nekat membawa penumpang melebihi kapasitas di atas 50 persen.
Termasuk masih banyak yang mengisi bangku kernet sebelah kiri sopir dengan penumpang.
"Tidak ada kapasitas-kapasitasan. Ada penumpang saja sudah untung Mas," kata salah satu sopir angkot jurusan Tegal-Banjaran, saat diwawancarai.
Sementara itu, posko check point Jalan Proklamasi yang sedianya menjadi satu-satunya akses masuk dalam kota juga masih nampak sejumlah pelanggaraan pengendara sepeda motor dan mobil.
Misalnya, tak mengenakan masker, kursi penumpang mobil terisi, hingga ada yang belum mengenakan masker.
Untuk sepeda motor yang berboncengan pun tak selalu diminta menunjukkan KTP, sedianya yang berboncengan harus satu keluarga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/pssb-tegal-psbb-kota-tegal-warga-terobos-blokade-jalan.jpg)