Berita Banyumas
GOR Satria Purwokerto Jadi Barak Karantina Massal, Wabup: Seperti di Semarang, tapi Tak Semewah Itu
GOR Satria Purwokerto Jadi Barak Karantina Massal, Wabup: Seperti di Semarang, tapi Tak Semewah Itu. di sisi lain, problemnya adalah ketersediaan MCK
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: yayan isro roziki
"Kita mencontoh seperti di Semarang, tapi memang tidak semewah itu. Problemnya adalah fasilitas MCK, di futsal dengan daya tampung 100 orang hanya ada 5 (MCK). Di Sasana Krida dengan daya tampung 700, WC-nya hanya 16."
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Gelanggang Olahraga (GOR) Satria Purwokerto sedang dipersiapkan sebagai barak (tempat) karantina massal.
Hal itu sebagai langkah antisipasi adanya gelombang para pemudik dari sejumlah kota di Indonesia, yang masuk Banyumas.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, konsep barak karantina massal ini seprti halnya yang ada di (Kota) Semarang. Hanya, memang tak semewah yang ada di sana.
Sadewo sempat meninjau calon lokasi karantina massal di GOR Satria Purwokerto, Rabu (22/4/2020).
• Sempat Terima Tamu lalu Kejang, Pemandu Lagu di Banjarnegara Meninggal sebagai PDP Corona
• Susi Pudjiastuti Terancam Bangkrut, 95 Persen Pendapatan Hilang Imbas Wabah Corona
• Hasil Swab Perawat Kariadi Meninggal Positif Corona, 60 Tenaga Medis di Jateng Terjangkit Covid-19
• 36 Tenaga Kesehatan di RS Mardi Rahayu Kudus Reaktif Corona, Dirut: Mereka Diisolasi di Hotel
Ia mengatakan bahwa GOR Satria yang merupakan fasilitas milik Pemkab akan disulap menjadi tempat karantina massal.
Nantinya tempat tersebut difungsikan seperti bangsal, namun setiap tempat tidur jaraknya diatur sesuai dengan standar kesehatan.
"Kita mencontoh seperti di Semarang, tapi memang tidak semewah itu."
"Tadi saya sudah kontak ke Dandim, Kapolresta untuk meminjam velbed.'
"Tinggal dibersihkan dan diberi karpet plastik," katanya sebagaimana dalam rilis yang diterima TribunBanyumas.com, Kamis (23/4/2020).
Sadewo menambahkan, dua fasilitas yang akan difungsikan sebagai tempat karantina adalah Sasana Krida dan lapangan futsal indoor.
Bila dioptimalkan, keduanya mampu menampung sekitar 800 orang.
"Problemnya adalah fasilitas MCK, di futsal dengan daya tampung 100 orang hanya ada 5 (MCK). Di Sasana Krida dengan daya tampung 700, WC-nya hanya 16," tambahnya.
Sadewo mengaku telah berkomunikasi dengan kepolisian dan TNI untuk meminjam velbed atau tempat tidur lipat yang difungsikan sebagai tempat tidur sementara.
Menurut dia, fasilitas karantina massal ini secepatnya akan difungsikan.