Liga Spanyol
Rahasia Memahami Messi Diungkap Mantan Pemain Real Madrid
mantan pemain real madrid, fernando gago ungkap rahasi memahami mega bintang barcelona lionel messi
Kerja sama Gago dan Messi sukses membawa Argentina mencapai babak final Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015 serta 2016.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Mantan rekan Lionel Messi di tim nasional Argentina, Fernando Gago, mengungkap rahasia memahami sang megabintang Barcelona.
Di level klub, Gago tak pernah bermain bersama dengan Lep Messi.
Bahkan, Fernando Gago pernah membelas seteru abadi Barcelona, Real Madrid.
Meski begitu, Gago mengaku sangat memahami 'seluk-beluk' sang megabintang dan kapaten El barca itu.
Kerja sama keduanya sukses membawa Argentina mencapai babak final Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015 serta 2016.
• Tak Ada Nama Lionel Messi, Siapa Saja 5 Debutan Terbaik dalam Sejarah Liga Spanyol? Simak Daftarnya
• Pelatih Liverpool Juergen Klopp Tak Sabar Segera Bertemu Werner, Bahas Transfer Pemain ke Anfield
• Ini Kode Jadon Sancho Terima Pinangan Manchester United
• Situasi di Liverpool Diyakini Jadi Faktor yang Bikin Chelsea Terdepan Dapatkan Werner
Gago memegang kunci penting untuk bisa memahami keinginan kapten Barcelona tersebut di lapangan.
"Pemahaman itu datang dari persahabatan dan bermain bersama selama bertahun-tahun," kata Gago kepada Radio Continental, dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Saya dan dia memiliki cara yang sama dalam melihat permainan."
"Saya mengerti jika dia berdiri di tengah lapangan, itu karena dia merasa tak nyaman. Saya tahu dia seharusnya tak diberi bola."
• Ingin Jadi yang Terbaik? Tak Usah Pindah dari Liverpool, Sadio Mane!
"Jika dia hanya berdiri, artinya saya harus menemukan ruang dan membuat dua operan lagi untuk memungkinkan pergerakan," ucap pemain berusia 34 tahun ini melanjutkan.
Gago terus menjelaskan betapa pentingnya mengetahui kapan harus memberi bola kepada Lionel Messi.
Pemain yang pernah memperkuat AS Roma ini juga menekankan pentingnya akurasi umpan.
"Saya selalu mengatakan bahwa kita seharusnya tak memberinya bola setiap saat," tutur Gago.
"Saya mencoba mencari ruang untuknya sehingga dia bisa mengendalikan bola dan berbalik maju."