Berita Wonosobo
Kapolres Wonosobo Pimpin Anak Buahnya Kubur Jenazah dengan SOP Pemakaman Pasien Korban Corona
Kasus penolakan pemakaman jenazah pasien Corona di sejumlah daerah melahirkan keprihatinan bersama.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Kasus penolakan pemakaman jenazah pasien Corona di sejumlah daerah melahirkan keprihatinan bersama.
Kejadian itu patut disesalkan. Tetapi di sisi lain, ketakutan berlebihan yang memicu aksi tak manusiawi itu nyatanya telah menghinggapi sebagian masyarakat.
Karenanya, bukan hanya pelaku yang ditindak agar peristiwa serupa tidak terulang.
Rasa kekhawatiran berlebihan warga terhadap penyebaran virus Corona melalui jenazah pasien juga perlu diredam.
• Video Balita Positif Corona di RSUD Cilacap Sembuh
• Kecelakaan Karambol di Jalur Pantura Semarang - Kudus, Seorang Pengendara Motor Tewas Terlindas
• Resahkan Petani, Dua Pencuri Gabah di Banyumas Dibekuk Polisi
• Kakek Pensiunan PNS di Kebumen Setubuhi Siswi SD
Kapolres Wonosobo AKBP Fannky Sugiharto punya cara tersendiri untuk mengedukasi warga agar tidak paranoid (parno) terhadap pemakaman jenazah pasien yang diduga Covid 19.
Bukan hanya dekat dengan peti jenazah, ia bahkan terjun langsung untuk memakamkan bersama sejumlah anggotanya.
Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), Fannky dan anggotanya mengubur jenazah pasien sesuai SOP pemakaman Covid 19 di Kecamatan Kaliwiro.
"Ini sebagai aksi kemanusiaan saja, di situ juga ada petugas dari Dinkes,"kata Kasubbag Humas Polres Wonosobo Iptu Vico Bey, (15/4/2020)
Tidak seperti di tempat lain, di desa tersebut ia mengklaim tidak ada aksi penolakan warga terhadap pemakaman jenazah pasien yang dicurigai Covid 19.
Pemakaman pun berlangsung lancar, tanpa ada tekanan dari warga sekitar yang membuat situasi mencekam.
Bey mengatakan, pasien sempat dirawat di sebuah Rumah Sakit di Tangerang sebelum dipulangkan dan dirawat di RSUD Wonosobo.
Tetapi takdir berkata lain. Pasien meninggal kemarin pagi, (14/4).
Jenazah pasien lantas dipulangkan namun tidak mampir ke rumah duka.
Jenazah langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat dan dimakamkan sesuai SOP pemakaman Covid-19.
"Langsung dimakamkan bersama petinya, sesuai SOP,"katanya
Bey membagikan tips sehingga pemakaman jenazah pasien berlangsung lancar tanpa gejolak.
Sebelum jenazah dimakamkan, pihaknya sudah melakukan pendekatan ke warga sekitar.
Janazah tidak akan menularkan virus ke warga karena sudah ditangani sesuai SOP pemakaman.
Edukasi itu penting agar warga tak salah paham hingga memicu kekacauan pada akhirnya.
Ditambah, pemakaman dilakukan oleh aparat langsung sebagai penjamin keamanan masyarakat.
• Bupati Cilacap Jenguk Pasien Sembuh Virus Corona di Kesugihan, Pastikan Tidak Dikucilkan Warga
• Tiga Tersangka Penolak Jenazah Korban Corona di Banyumas Tak Ditahan, Ini Kata Polisi
• Pria dan Wanita Tewas di Solo Tanpa Busana, Diduga Korban Pembunuhan, Kapolresta: Arahnya ke Sana
• Lisa Kendalikan 600 PSK Prostitusi Online di Berbagai Kota, Tarif Sekali Kencan hingga Rp25 Juta
Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Pemkab Wonosobo Mohammad Riyatno mengatakan, pasien meninggal secara klinis dicurigai terinfeksi Covid-19.
Tetapi setelah dilakukan rapis test oleh petugas kesehatan, hasilnya ternyata negatif.
Menurut dia, pihak rumah sakit Tangerang yang sempat merawat pasien, menyertakan surat pengantar yang menyatakan pasien adalah suspect Covid 19.
"Surat pengantar dari RS Tangerang hanyabl menyatakan suspect Covid 19 serta pengobatan yang telah diberikan,"katanya. (*)