Virus Corona Jateng
Bupati Cilacap Jenguk Pasien Sembuh Virus Corona di Kesugihan, Pastikan Tidak Dikucilkan Warga
Bupati Cilacap Jenguk Pasien Sembuh Virus Corona di Kesugihan, Pastikan Tidak Dikucilkan Warga
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: yayan isro roziki
Kerapkali juga harus kuat menerima cibiran masyarakat yang tidak enak didengarkan.
Tedy merasa heran mengapa di kala situasi genting menghadapi pandemi virus corona, masih ada segelintir orang yang meremehkan bahaya virus itu.
Lebih miris lagi memberi stigma buruk kepada tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien yang terjangkit virus corona.
Melalui Tribunbanyumas.com, Selasa (14/4/2020), Tedy pun mencontohkan beberapa hasil tangkapan layar di media sosial (medsos) terkait status komentar negatif tentang perawat.
Misalnya, akun Facebook atas nama Nola Bundanya Asraf.
Si pemilik akun itu berkomentar seperti ini
"Semoga makin banyak dokter dan perawat yang jadi korban korona, dan semakin orang yang menolak dimakamkan di bumi Allah."
Menurut Tedy, itu hanyalah contoh kecil.
• Tak Dapat THR Tak Masalah, Ketua DPRD Jateng: Saya Usul Dialihkan untuk Kesejahteraan Tenga Medis
Masih ada banyak lagi dan ada yang lebih kasar lagi bahasanya.
"Miris sekali. Di saat kami butuh dukungan yang tulus malah masyarakat punya stigma yang tidak kami harapkan," kata Tedy kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (14/4/2020).
Makin memprihatinkan, kata Tedy, stigma buruk itu tidak cuma diberikan pada saat perawat dan dokter bekerja.
Tetapi juga saat ketika para pahlawan di dunia kesehatan sudah meninggal.
Jenazah perawat ditolak warga seperti yang terjadi di Ungaran Kabupaten Semarang.
"Rekan-rekan paramedis juga dibuat down. Padahal kami tidak minta hadiah, cuma dukunglah kami, kuatkan kami," ucap Tedy.
Dukungan Ari Lasso