Berita Cilacap
Di Cilacap Korban Meninggal Positif DBD Capai 3 Orang, Lebih Tinggi dari Wabah Virus Corona
Selain virus corona atau covid-19 Jawa Tengah juga tengah mewaspadai ancaman lain yakni Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyebabkan korban jiwa.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Selain virus corona atau covid-19 Jawa Tengah juga tengah mewaspadai ancaman lain yakni Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyebabkan korban jiwa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo melalui video yang dikhususkan untuk menjawab pertanyaan media, Kamis (9/4/2020) sore.
"Kasus yang terkait DBD sampai akhir Maret ini data kita secara keseluruhan se-Jawa Tengah dari 35 kabupaten/kota itu ada 2.115 kasus dengan jumlah yang meninggal adalah 40," ungkapnya kepada Tribun Jateng.
• Kumpulan Kalimat Selamat Paskah dan Jumat Agung untuk Kerabat Saat Laksanakan Ibadah di Rumah
• Rute Purwokerto - Jakarta Dibatalkan, Simak Rincian 44 Kereta yang Dibatalkan Imbas PSSB Jakarta,
• 150 Anggota Kerajaan Arab Positif Corona, Raja Salman Diungsikan, Ibadah Haji Ditiadakan?
• Simak Prakiraan Cuaca BMKG di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jumat 10 April 2020
Untuk jumlah kasus DBD tertinggi adalah Cilacap dengan jumlah 216 dengan jumlah yang meninggal 3.
"Untuk yang kedua adalah Kota Semarang dengan jumlah kasus 154 yang meninggal 2."
"Yang ketiga Jepara dengan kasus 136 yang meninggal 1," tuturnya.
Kasus DBD lain yakni, Banyumas dengan jumlah kasus 132 meninggal 3. Klaten 131 kasus meninggal 3. Kebumen 124 yang meninggal 4.
"Selanjutnya Purbalingga dengan kasus 99 meninggal 2. Brebes 87 meninggal 2. Banjarnegara dengan kasus 62 yang meninggal 3," lanjut Yulianto.
Dia menyampaikan, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah semuanya ada kasus DBD.
"Memang kita ini negara tropis jadi semua daerah di Indonesia itu endemis DBD."
• Perawat RS Kariadi yang Meninggal Karena Corona Tidak Bertugas di Ruang Isolasi, Dari Mana Tertular?
• Denda Rp 100 Juta Menanti Para Pelanggar PSBB Jakarta untuk Lawan Corona
• Alhamdulillah! 115 Petugas Medis dan ODP di Tegal Jalani Rapid Test Corona, Semua Negatif
• Ketua Persatuan Perawat: Menolak Jenazah Perawat Korban Corona Sangat Keterlaluan
"Untuk itu, saya minta masyarakat jangan melupakan pemberantasan jentik nyamuk atau sarang nyamuk dengan memastikan di sekitarnya masing-masing tidak ada jentik nyamuk baik di dalam rumah maupun di luar rumah," ajaknya.
Maka, Ucap Yulinato, setiap rumah, kantor, sekolah, atau kampus itu ditunjuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk memastikan di lingkungannya tidak ada jentik nyamuk, kalau ditemukan segera dimusnahkan.
"Jadi, sekarang ini masih musim penghujan. Faktor lingkungan sangat berpengaruh berkembang-biaknya nyamuk Aedes Aegypti," tandasnya. (kan)