Berita Internasional
Fenomena Langka di Kutub Utara, Muncul Lubang Raksasa di Lapisan Ozon Arktik
Fenomena alam terjadi secara mengejutkan beberapa hari terakhir di wilayah Kutub Utara, ada lubang raksasa terbentuk di lapisan ozon Arktik.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUTUB UTARA - Fenomena alam terjadi secara mengejutkan beberapa hari terakhir di wilayah Kutub Utara.
Sebuah lubang langka tiba-tiba terbentuk di lapisan ozon Arktik selama beberapa hari belakangan.
Dipantau dari luar angkasa dan Bumi, lubang tersebut kini telah mencapai dimensi ukuran yang luar biasa dan tidak pernah terlihat sebelumnya.
• Polisi Tangkap 81 Pelaku Penyebar Hoaks Virus Corona
• 600 Lansia Kota Tegal Dikirimi Rantang Tiap Kamis, Pemkot Gandeng Driver Grab
• Cegah Virus Corona di Ponpes Alif Baa Banjarnegara, Begini Perlakuan Gus Khayat Terhadap Santrinya
• Pria Asal Karangreja Purbalingga Diduga Terjangkit Virus Corona, Meninggal Pasca Kecelakaan Tunggal
Mendapati itu, Paul Newman selaku kepala peneliti bidang Ilmu Bumi di Goddard Space Flight Center milik NASA pun berkomentar.
Menurut Paul, terbentuknya lubang langka ini disebabkan oleh suhu dingin yang terus menerus di wilayah kutub dan dinamika ozon yang kelewat tenang.
"Ini adalah peristiwa yang tidak biasa. Selalu ada penipisan ozon di Arktik setiap tahun."
"Tetapi pada 2020 ini lebih ekstrem dari biasanya," ujar Newman seperti dilansir dari Kompas.com, Kamsi (9/4/2020).
Untuk diketahui, lapisan ozon melindungi permukaan Bumi dan seluruh isinya dari radiasi ultraviolet matahari yang berbahaya.
Penggunaan bahan kimia buatan manusia yang disebut klorofluorokarbon selama seabad terakhir ini telah merusak lapisan ozon.
Sehingga membuatnya menipis atau bahkan berlubang-lubang di berbagai lokasi.
Kondisi lantas menjadi semakin buruk ketika suhu yang sangat rendah menyebabkan formasi awan stratosfer di atas Arktik.
Pasalnya, tipe awan ini memberikan permukaan yang cukup tinggi untuk terjadinya reaksi kimiawi yang melepaskan zat- zat penghancur ozon.
Seperti contohnya klorin dan bromin, di atmosfer.
Newman juga berkata, faktor lain yang menyebabkan terbentuknya lubang ini adalah kurangnya pencampuran ozon di stratosfer pada tahun ini.