Berita Kudus
Dijadikan Lokasi Karantina Pemudik, Penghuni Rusunawa TB IV Kudus Tegas Menolak
Ratusan warga penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) Bakalan Krapyak menolak keberadaan tempat karantina di wilayahnya.
"Ini saja belum jelas. Tadi saya tanya bilangnya warga disuruh beli sendiri."
"Seolah kami yang tinggal di sini tidak diperhatikan," ujar dia.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bakalan Krapyak, Mukhlisin juga ikut menolak keberadaan tempat karantina di rusunawa tersebut.
Menurutnya, lokasi rusunawa itu merupakan jantung desa yang akan mempengaruhi kondusivitas warga.
"Saya bukannya ingin mendahului, tetapi antisipasi jika ada satu saja yang positif."
"Lalu kami ini bagaimana," ujarnya.
Pihaknya juga tidak diajak untuk diskusi dan tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai hal tersebut.
Sehingga pihaknya merasa tidak diperhatikan untuk memberikan masukan kepada pemerintah.
"Bisa dibayangkan jika ada satu yang positif di sini, akan menjadi beban moral untuk kami semua," jelasnya.
Sementara itu, petugas juga telah melakukan penyemprotan disinfektan ke bangunan sekitar gedung yang akan dipakai.
Rusunawa TB IV merupakan bangunan empat lantai.
Dimana setiap lantainya terdiri dari 24 kamar.
Sehingga total ada 96 kamar rencana setiap kamar akan diisi sebanyak empat orang. (Raka F Pujangga)
• Fase Kritis Corona di Indonesia Mulai April, Begini Simpulan Enam Hasil Penelitian Pakar
• Cerita Betty Tan di Purwokerto, Galeri Gaun Pengantin Disulap Jadi Tempat Produksi APD Tenaga Medis
• Alhamdulillah, Tiga PDP RSUD Cilacap Dinyatakan Negatif, Pramesti: Mereka Sudah Dipulangkan
• KABAR BAIK! Dua Pasien Positif Corona RSUD Banyumas Sudah Sembuh