Teror Virus Corona

Tiba-tiba Demam Pusing dan Sakit Tenggorokan? Bisa Jadi Itu Psikomatik, Bukan Terpapar Virus Corona

Tiba-tiba Demam Pusing dan Sakit Tenggorokan? Bisa Jadi Itu Psikomatik: tubuh bereaksi sebagaimana informasi yang dicerna. Bukan Terpapar Virus Corona

Shutterstock.com
Ilusrasi orang demam dan bersin-bersin - Setelah menelan 'banjir informasi soal virus corona' bisa jadi tubuh Anda akan bereaksi seperti orang terpapar virus corona. Meski sebenarnya tidak. Gejala ini disebut juga sebagai psikomatik: di mana tubuh bereaksi sebagaimana infomrasi yang baru saja dicerna pikiran. 

Tiba-tiba Demam Pusing dan Sakit Tenggorokan? Bisa Jadi Itu Psikomatik, Bukan Terpapar Virus Corona

TRIBUNBANYUMAS.COM - Anda tiba-tiba merasa pusing, demam, sakit tenggorokan dan sesak napas setelah membaca berita, artikel, atau sekadar informasi yang berseliweran terkait virus corona di gawai?

Bisa jadi Anda bukan mengalami gejala terinfeksi virus corona. Melainkan, terkena psikomatik

Kondisi di mana tubuh bereaksi, sebagaimana bajir informasi  yang batu saja 'ditelan'.

Rasa khawatir berlebih karena 'banjir informasi corona', bisa jadi membuat tubuh bereaksi seperti orang yang terpapar virus corona atau SARS-Covid-2 penyebab penyakit Covid-19.

BREAKING NEWS: Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 Ditunda, Kesepakatan Bersama Pemerintah dan DPR

Video Viral Polisi Marahi Warga yang Nekat Gelar Pesta, Kumpulkan Orang: Otakmu, di Mana Otakmu!

Bupati Banyumas Pakai Jas Hujan Lantik 34 Kelompok Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Tingkat RT

Viral Video Dua Orang Belanja di Swalayan Pakai APD untuk Tenaga Medis, Undang Hujatan Netizen

Mengenal gejala psikosomatik akibat virus corona

Psikosomatik sendiri berasal dari dua kata, yaitu pikiran (psyche) dan tubuh (soma).

Pada umumnya, psikosomatik adalah suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran memengaruhi tubuh hingga memicu munculnya keluhan fisik tanpa adanya penyakit.

Gejala psikosomatik dapat terjadi akibat ketidakstabilan sistem saraf otonom, di mana sistem saraf simpatis dan saraf parasimpatis menjadi tidak seimbang.

Hal tersebut biasanya disebabkan oleh faktor stres yang tidak mampu diadaptasi dengan baik.

Kemudian, tubuh mengalami tekanan terus-menerus dan adrenalin akan mengalir ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan gejala psikosomatik.

Petugas Medis di Puskesmas Pakai Jas Hujan Plastik, Warga di Banjarnegara Galang Donasi Beli APD

Umumnya, gejala psikosomatik mirip dengan gangguan kecemasan, seperti nyeri dada, sesak napas, merasa tubuh terlalu panas atau demam.

Akan tetapi, gejala psikosomatik yang muncul dapat dikaitkan dengan kondisi yang sedang terjadi.

Dalam sebuah penelitian yang berjudul Psychological Predictors of Anxiety in Response to the H1N1 (Swine Flu) Pandemic menyatakan hubungan antara suatu krisis kesehatan dengan psikosomatik.

Berdasarkan hasil studi tersebut, diungkapkan bahwa krisis kesehatan yang dipublikasikan secara luas dapat menyebabkan kondisi psikogenik massal.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved