Teror Virus Corona

Pemerintah Segera Gelar Rapat Bahas Soal Kemungkinan Karantina Total Jabodetabek

Pemerintah Segera Gelar Rapat Bahas Soal Kemungkinan Karantina Total Jabodetabek. potensi lockdown jakarta dan sekitarnya

(Warta Kota/nur ichsan)
Ikon Jakarta Tugu Monas - Guna memutus mata rantai penyebaran virus corona, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melakukan karantian total terhadap wilayah Jakarta Bogor Depok Tengerang dan Bekasi (Jabodetabek). Meninmbang kebijakan itu, pemerintah segera menggelar rapat dengan pemangku kebijakan terkait. 

Pemerintah Segera Gelar Rapat Bahas Soal Kemungkinan Karantina Total Jabodetabek. Pemerintah Tak Menutup Kemungkinan Kebijakan Lockdown Jabodetabek untuk Memutus Mata Rantai Penyebaran Virus Coroba

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pemerintah menimbang opsi untuk melakukan karantina total terhadap wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), guna memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia.

Karena itu, pemerintah akan segera menggelar rapat bersama pemangku kepentingan terkait, dalam menimbang kebijakan lockdown untuk Jabodetabek ini.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi.

Terbukanuya kemungkinan lockdwon Jabodetabek ini menimbang kian merebaknya wabah virus corona dengan jumlah pasien positif terinfeksi yang kian bertambah setiap hari.

Budi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema sekaligus skenario yang akan diberlakukan jika nantinya pemerintah mulai menutup akses masuk dan keluar Jakarta.

Penutupan Akses Masuk Kota Tegal Dijalankan Mulai 30 Maret, Dedy Yon: 200 Pembatas Beton Sudah Siap

Daftar Daerah yang Sudah Terapkan Lockdown di Indonesia, Bagaimana Perbedaannya?

Warga Banjarnegara Lockdown Kampung, Portal Jalan Keluar - Masuk Desa: Antisipasi Virus Corona

Banyak Pemudik Masuk Banyumas, Bupati: Wajib Karantina Mandiri, Jangan Ngeyel

Esok hari pihaknya pun akan melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini juga menjabat sebagai Plt Menteri Perhubungan.

"Besok ada rapat, di rapat itu kita harapkan, saya merekomendasikan dalam rapat itu kalau bisa Jakarta, Jabodetabek itu sudah di karantina. Tapi tergantung rapat dengan Pak Menko Maritim," ujar Budi ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020).

"Tapi kami sudah siapkan skemanya saja, kalau rapat besok sudah tidak boleh keluar, protokolnya seperti itu," ujar dia.

Adapun pembatasan akses keluar dan masuk di Jakarta merupakan langkah lanjutan yang dilakukan pemerintah, menyusul masih banyak masyarakat yang lebih cepat mudik atau pulang ke kampung halaman akibat virus corona.

Budi pun mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Korlantas Polri serta Polda Metro Jaya mengenai skenario karantina Jakarta tersebut.

Beda Pendapat dengan Wali Kota Tegal, Ganjar Tegaskan Tidak Ada Lockdown, Cuma Isolasi Kampung

Secara teknis, pihak kepolisian dan dinas perhubungan di setiap wilayah juga telah memiliki skema sekaligus titik-titik yang akan ditutup aksesnya.

Saat ini pun menurut Budi, yang utama adalah mementingkan keselematan masyarakat luas sekaligus mempersempit penyebaran virus corona.

"Itu yang utama, kalau memperdebatkan masalah ekonomi terus nggak akan ketemu," ujar dia.

Sebelumnya, Kemenhub telah melaporkan adanya masyarakat yang melakukan mudik ke berbagai daerah, meski pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk tidak melaksanakan mudik.

Saat itu Budi mengatakan, pelaksanaan mudik lebih cepat tersebut terlihat dengan meningkatnya jumlah penumpang di berbagai terminal sejak tanggal 20 hingga 22 Maret 2020.

Kronologi 9 Warga Demak Tersambar Petir, 4 Meninggal Dunia. Kadus: Mereka Berteduh di Bawa Terpal

Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya

UPDATE: 64 Pasien Dinyatakan Sembuh. Total 1.285 Kasus Positif Virus Corona, 114 Meninggal

28 Jadwal Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Dibatalkan, Berlaku Satu Bbulan. Simak Rincian Berikut

Menurut dia, fenomena itu terjadi akibat melambatnya roda perekonomian Jakarta yang diakibatkan merebaknya virus corona.

Hal tersebut mendorong pekerja khususnya di sektor informal untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

"Ini terjadi mudik sebelum waktunya karena memang terjadi penurunan kegiatan di Jakarta."

"Sekarang kan kita ada penurunan dari berbagai aspek kegiatan ekonomi."

"Sehingga pekerja dari sektor informal, yang kita amati dari tanggal 20-22, ada beberapa terminal tipe A yang mengalami lonjakan penumpang yang datang dari Jabodetabek," tutur Budi dalam video conference, Jumat (27/3/2020). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Besok, Pemerintah Rapat Bahas Kemungkinan Lockdown Jabodetabek

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved