Berita Regional
Seorang Camat Meninggal di Tepi Jalan, Tidak Ada Warga Mendekat Karena Waspada Corona
Camat Kelumbayan Lampung ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan Sabtu (28/3/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Camat Kelumbayan Lampung ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan Sabtu (28/3/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Karena saat ini sedang heboh akan wabah corona, maka tidak ada yang berani mendekati mayat tersebut hingga petugas ber APD datang.
Bahroni (55), ditemukan warga tergeletak di pinggir jalan, dalam keadaan sudah meninggal dunia, Sabtu (28/3/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Ketua Paguyuban Camat Tanggamus Agustam membenarkan, jika pria yang meninggal di pinggir jalan tersebut adalah Camat Kelumbayan.
Almarhum Bahroni selama ini kondisinya sehat, meski memiliki riwayat penyakit jantung, dan pernah terserang stroke.
"Setahun lalu beliau sempat terkena stroke lalu sembuh dan sehat, bisa beraktivitas normal dan jalankan tugasnya sebagai camat," terang Agustam, Sabtu (28/3/2020).
• Lebih Dari Seribu Pemudik di Purbalingga Dibekali Gelang Khusus, Tak Dipakai Didenda Rp 500 Ribu
• 10 Hari Pelatihan Petugas Kesehatan Haji di Surabaya: 4 Positif Virus Corona, 14 Berstatus PDP
• Pria Tusuk Temannya Karena Mendengarkan Curhatan Istri
• Simak Daftar Faktor yang Menyebabkan Risiko Kematian Penderita Corona Jadi Lebih Besar
Lantaran sudah sehat dari penyakitnya itu, kata Agustam, rekan-rekannya sesama camat tidak ada yang menyangka jika penyakit tersebut akan kambuh lagi.
"Selama ini bekerja seperti biasanya, sehat-sehat saja kondisinya, dari penglihatan kami beliau tidak nampak sakit, kondisinya bagus," ungkap Agustam.
Agustam mengungkapkan, sebelum ditemukan meninggal, pagi harinya almarhum masih mengantar istrinya berangkat kerja di Puskesmas Gading Rejo, Pringsewu dari Bandar Lampung.
Kemudian, lanjut Agustam, setelah mengantar sang istri, almarhum mampir di Pasar Kemiling untuk membeli ikan.
"Warga sekitar yang tahu tidak berani memegang karena kondisi sekarang ini sedang ramai virus corona. Mereka takut, akhirnya memanggil polisi," jelas Agustam.
Kemudian, kata Agustam, oleh polisi dievakuasi dan di bawa ke RS Bhayangkara, Bandar Lampung.
Selanjutnya, terang Agustam, pihak rumah sakit melakukan visum dan diagnosa penyebab meninggalnya.
"Hasil dari rumah sakit memang meninggal karena serangan jantung bukan virus corona. Jadi kami klasifikasi lagi meninggalnya karena serangan jantung," jelas Agustam.
Agustam mengatakan, jenazah sudah dimakamkan di sekitar tempat tinggalnya.