Berita Semarang
BLK Semarang Produksi APD untuk Paramedis Tangani Pasien Virus Corona
BLK Semarang Produksi APD untuk Paramedis Tangani Pasien Virus Corona. APD berbahan polypropylene spunbound.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: yayan isro roziki
Terkait dengan upah, Vela belum tahu apakah mendapatkan upah pembuatan atau tidak. Dia berprinsip ini niat untuk belajar menjahit di BLK.
"Uang saku belum tahu. Kami niatnya belajar. Tata busana kan memang bikin baju, kebetulan ada covid-19. Jadi, kami ujian sekaligus membantu membuat APD ini," terangnya.
Sementara itu, Komandan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan, selain produksi APD oleh BLK, Pemkot Semarang juga dibantu oleh sebuah perusahaan.
• PSSI Terbitkan SK Soal Kompetisi Liga 1 dan Liga 2, Izinkan Klub Potong Gaji Pemain dan Ofisial
• Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya
• Tiga PDP Warga Cilacap Meninggal, Diskominfo: Kali Ini Santri Perempuan, Usia 13 Tahun
• Siklus Tidur Kacau Karena Work Frome Home? Begini Solusinya
"BLK bisa produksi sekitar 150 APD per hari. Yang perusahaan bisa membantu pembuatan 50 APD per jam," katanya.
Sebelumnya Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menargetkan produksi APD di bawah koordinasi Gugus Tugas Penanganan
Covid-19 Kota Semarang dapat mencapai keseluruhan sebanyak 5.000 APD.
Hendi, sapaannya, menuturkan APD yang diproduksi akan diprioritaskan untuk rumah sakit dan tenaga medis di Kota Semarang terlebih dahulu.
"Mekanismenya setelah APD selesai dijahit, akan disterilkan di RSUD KRMT Wongsonegoro, kemudian setelah itu baru dikemas untuk dikirimkan ke DKK untuk didistribusikan," paparnya. (eyf)