Wabah Virus Corona
Presentase Kematian Akibat Corona Indonesia Tembus 8 Persen, Saatnya Berlakukan Lock Down?
Jumlah pasien positif corona di Indonesia sudah tembus di angka seribu orang, sudah saatnyakah untuk menerapkan kebijakan Lock Down.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Jumlah pasien positif corona di Indonesia sudah tembus di angka seribu orang, sudah saatnyakah untuk menerapkan kebijakan Lock Down.
Update terbaru disampaikan Juru Bicara Covid-19 Indonesia, Achmad Yurianto, Jumat (27/3/2020) sore.
Dalam kesempatan itu dia menyampaikan bahwa dalam periode 24 jam terakhir ada penambahan 153 kasus Covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, total ada 1.046 kasus Covid-19 yang ada di Tanah Air.
• UPDATE: Tembus 1.046 Kasus Positif Virus Corona, Ada Penambahan 153 Pasien
• Wabah Virus Corona Semakin Meluas, Libur Sekolah di Jateng Diperpanjang Hingga Tanggal Ini
• BREAKING NEWS: Kematian Pertama Akibat Corona di Banyumas Terkonfirmasi Setelah Hasil Swab Keluar
• Ganjar: Kalau Sayang Keluarga Jangan Mudik!
Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 pasien telah dinyatakan sembuh.
Pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien yang meninggal setelah dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 bertambah.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Jumat (27/3/2020), total ada 87 pasien meninggal dunia akibat Covid-19.
Angka ini bertambah 9 pasien dalam 24 jam terakhir, atau sejak Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Jumat sore.
"Ada kematian baru sebanyak 9 orang sehingga menjadi 87 orang," ujar Achmad Yurianto.
Kemarin, pemerintah menyebutkan ada 78 kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia Dengan jumlah 87 pasien meninggal akibat Covid-19, maka persentasenya mencapai 8,31 persen.
Angka ini cukup memprihatinkan karena rata-rata persentase dunia terkait pasien Covid-19 yang meninggal adalah 4,51 persen.
Jumlah terbesar di DKI Dari data 9 pasien Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir, diketahui berasal dari 3 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
DKI Jakarta memperlihatkan 5 kasus baru pasien meninggal dunia.
Sedangkan di Jawa Barat ada 3 pasien dan di Jawa Timur ada 1 pasien.