Antisipasi PDP Corona saat Ribuan TKI Mudik, Pemkab Tulungaung Jadikan Rusunawa IAIN Ruang Isolasi

Antisipasi PDP Corona saat Ribuan TKI Mudik, Pemkab Tulungaung Jadikan Rusunawa IAIN Ruang Isolasi

TRIBUNBANYUMAS.COM, TULUNGAGUNG -  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menawarkan dua rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) miliknya kepada Pemkab Tulungagung, sebagai tempat isolasi Pasien Dalam Perawatan (PDP) virus corona.

Pemkab Tulungagung disebut menerima baik tawaran dari institusi pendidikan Islam tersebut, guna mengantisipasi membludaknya PDP coroan saat musim mudik tenaga kerja Indonesia (TKI).

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, megnatakan dua unit rusunawa milik IAIN Tulungagung cukup representatif, dam dan layak untuk dijadikan tempat perawatan pasien.

Menurut dia, dua Rusunawa mahasiswa ini nantinya dipakai untuk antisipasi melonjaknya jumlah PDP.

• Pasien Positif Virus Corona di Magetan Bertambah Jadi 8 Orang. Dinkes: Semua Masih Kerabat

• Satu Pasien RSUD Cilacap Positif Virus Corona, Bupati: Warga Perantau Pulang Cek Kesehatan Dulu

• Ketua Komisi C DPRPD Jateng Cek Kesiapan Medis di Banyumas, Antisipasi Meluasnya Virus Corona

• Pengendara Motor Terseret Arus Sungai Galuh Wonosobo Ditemukan di Banjarnegara, 65 Km dari TKP

Sebab diperkirakan, ada 12.000 hingga 14.000 pekerja migran asal Tulungagung yang akan mudik selama Lebaran, Mei 2020 nanti.

Meski sebelumnya Pemkab sudah mengeluarkan imbauan, agar para pekerja migran tidak mudik selama pandemi virus Corona belum mereda.

“Kita tetap perlu mewaspadai (kepulangan pekerja migran). Karena saat ini sudah ada sekitar 800 pekerja migran yang sudah pulang,” ungkap Maryoto, Selasa (24/3/2020) saat meninjau Rusunawa mahasiswa IAIN Tulungagung.

Menurut Maryoto, Rusunawa mahasiswa milik IAIN Tulungagung sangat representatif, karena standarnya sebagai hunian.

Bangunannya dianggap sangat layak untuk difungsikan sebagai tempat isolasi PDP virus corona.

• BREAKING NEWS: Ibunda Presiden Jokowi Wafat, Sujiatmi Notomiharjo

Secepatnya Pemkab akan menyiapkan alat kesehatan dan fasilitas lain, sehingga Rusunawa mahasiswa ini bisa lekas difungsikan.

“Dari sisi anggaran pasti ada penambahan, semua menyesuaikan. Sekarang masih dihitung,” ujar Maryoto.

Sementara Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto Dharmoredjo mengakui, jika dua Rusunawa yang ditawarkan sangat representatif.

Nantinya dua bangunan yang terpisah dari kampus utama ini akan dipakai untuk merawat pasien dengan kategori ringan.

Selain itu, orang-orang yang seharusnya melakukan isolasi tapi tetap membandel, juga akan ditempatkan di Rusunawa ini.