Teror Virus Corona
Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Baru Terinfeksi Virus Corona. Begini Penjelasan Ahli
Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Baru Terinfeksi Virus Corona. Begini Penjelasan Ahli
Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Baru Terinfeksi Virus Corona. Begini Penjelasan Ahli
TRIBUNBANYUMAS.COM - Ahli rinologi terkemuka di Inggris mengungkapkan cara mudah untuk mendeteksi seseorang tertular virus corona atau tidak.
Cara ini diperuntukkan bagi orang dalam pemantauan (ODP) atau lainnya yang tak menampakkan gejala umum: demam dan batuk.
Dikatakan, siapapun yang mendadak kehilangan kemampuan atau tiba-tiba tidak bisa mencium bau, disinyalir orang tersebut telah terinfeksi virus corona, tanpa menunjukkan gejala kasat mata.
Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.
• Jateng Produksi APD Virus Corona Sendiri, Segera Didistribusikan ke Paramedis di Rumah Sakit
• Pesawat Hercules TNI AU Bawa 12 Ton Logistik Penanganan Virus Corona dari China Mendarat di Natuna
• 10.000 Rapid Test Virus Corona Disediakan Pemkot Semarang untuk Warga, Antipasi Wabah Covid-19
• Pasien Positif Virus Corona Inisiatif Datang Sendiri ke RSMS Purwokerto, Bupati: Laki-laki 46 Tahun
Menurut ahli telinga hidung dan tenggorokan (THT) di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.
"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.
Dilansir Business Insider, Senin (23/3/2020), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.
Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.
• Jokowi: Distribusi 105.000 APD dari Virus Corona Siap Dilakukan, 180 Negara Rebutan
"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.
"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia."
"Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.
Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.
Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.
• Acara Ngunduh Mantu di Purwokerto Dibubarkan Polisi, Rombongan Tamu Pulang Dikawal Petugas
Orang muda mungkin tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum
Profesor Kumar mengatakan kepada Sky News bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa.