Berita Kesehatan
Fenomena Tisu Basah untuk Masker, Jubir Pemerintah Penanganan Virus Corona: Itu Malah Berbahaya
Fenomena Tisu Basah untuk Masker, Jubir Pemerintah Penanganan Virus Corona: Itu Malah Berbahaya
Fenomena Tisu Basah untuk Masker, Jubir Pemerintah Penanganan Virus Corona: Itu Malah Berbahaya
TRIBUNBANYUMAS.COM - Menyikapi langkanya masker di pasaran, sebagian masyarakat berkreasi dengan cara membuat masker sendiri, berbahan dasar tisu basah.
Masker tisu basah ini diyakini sebagian masyarakat, sama berfungsi efektifnya dengan masker yang beredar di pasaran. Benarkah?
Juru bicara (Jubir) pemerintah untuk percepatan penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan masker dari tisu basah itu malah berbahaya untuk kesehatan.
Sebab, ada cairan kimia dalam tisu basah, yang justru terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
• Klorokuin Bukan untuk Antivirus Corona, Justru Bahaya Bila Digunakan Sembarangan Nyawa Taruhannya
• UPDATE Virus Corona di Dunia Sepak Bola: Mantan Presiden Real Madrid Meninggal, Duo Maldini Positif
• Hoaks Virus Corona Makin Marak, Youtube Bikin Video Halaman Khusus, Pekan Ini 16 Negara
• Pemuda Suka Bumi Tewas Setelah Beraksi Lompat Salto ke Sungai, Kepalanya Terjepit Batu di Dasar
Selain tisu basah, beberapa orang lain memakai masker alternatif dengan mencuci masker sekali pakai, menyetrika, lalu menggunakannya kembali.
Masker Bedah Dicuci dan Masker dari Tisu Basah
Yurianto, mengatakan pentingnya bersikap bijak dalam menyikapi persoalan masker.
"Rasional saja deh," kata dr Yuri, saat berbincang dengan Clarin Hayes, seperti disiarkan akun Youtube Clarin Hayes, (7/3/2020).
Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ini, masker sekali pakai atau masker bedah tidak bisa digunakan kembali kendati sudah dicuci dan disetrika.
"Begitu sudah dicuci, ya sudah rusak maskernya. Masker sekali pakai yang sudah dipakai, ya dibuang," jelasnya.
Tak hanya soal masker sekali pakai yang dicuci untuk digunakan berulang kali, Yuri juga menjawab pertanyaan Clarin Hayes menyikapi fenomena penggunaan masker dari tisu basah di tengah kelangkaan masker.
• Didesak Lakukan Lockdown Akibat Virus Corona, Doni Monardo: Tidak Ada Instruksi Presiden Jokowi
"Hati-hati, tisu basah kan ada cairan kimianya, bisa terhirup. Terus itu (tisu) juga basah."
"Jadi debu dan kuman bisa ikut nempel," kata dia.
Yuri berpendapat kepanikan warga yang berburu masker untuk melindungi diri dari penyakit justru bisa jadi bumerang untuk kesehatan.
"Kalau stres, takut, panik karena enggak punya masker, nanti daya tahan tubuhnya malah turun," pesannya.
• Masker Bedah Sekali Pakai, Begini Cara Menggunakan Melepas dan Membuang yang Benar
Rekomendasi Penggunaan Masker
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan prioritas penggunaan masker ditujukan bagi orang sakit dan tenaga kesehatan.
Bagi orang sehat, Anda disarankan menggunakan masker saat merawat orang yang sakit.
Masker bukan satu-satunya cara mencegah penularan penyakit.
Anda juga perlu rajin mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan tangan dengan alkohol minimal 70 persen.
Saat menggunakan masker sekali pakai, Anda wajib menggunakannya dengan cara yang tepat.
• Pasien Positif Virus Corona Inisiatif Datang Sendiri ke RSMS Purwokerto, Bupati: Laki-laki 46 Tahun
• Bukan Hoaks Paulo Dybala Konfirmasi Positf Corona, Bagaiman Nasib Ronaldo dan Higuain?
• WNA Positif Corona di Bali Tewas di Pinggir Jalan, Sempat Tepikan Motor Lalu Kejang-kejang
• Update Virus Corona Jateng Hingga Sabtu 21 Maret Malam: Jateng Masih Tiga Besar Kematian Tertinggi
Setelah masker sekali pakai digunakan, Anda juga wajib membuangnya ke tempat sampah.
Melansir Guardian, mengenakan masker untuk melindungi diri tidak menjamin Anda tertular penyakit.
Virus bisa masuk lewat mata. Selain itu, partikel virus yang kecil juga dapat menembus masker.
Akan tetapi, ada studi menyebut masker efektif menghalangi cipratan dahak dan bersin (droplet) yang langsung menyemprot ke wajah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Salah Kaprah Masker Bedah Dicuci dan Masker Tisu Basah Kata Kemenkes