Berita Cilacap
948 Rumah Terdampak Banjir di Sidareja Cilacap, BPBD: Perlunya Dibangun Tanggul Sungai Citengah
Kepala Kantor UPT BPBD Kecamatan Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan, terdapat sekira 948 rumah warga yang terendam banjir.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Hujan intensitas tinggi berdurasi cukup lama membuat rumah warga di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap terendam banjir, Minggu (22/3/2020).
Kepala Kantor Unit Pengelola Teknis (UPT) BPBD Kecamatan Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan, terdapat sekira 948 rumah warga yang terendam banjir.
Agus menerangkan, di Sidareja terdapat lima desa yang terdampak banjir.
• Banjir Terjang Sidareja Cilacap, Acara Hajatan Seorang Warga Terpaksa Dipindah ke Rumah Saudara
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
• Kalau Warga Cilacap Butuh Informasi Virus Corona, Dijamin Tanpa Hoaks, Hubungi Saja Nomor Ini
• Merasa Direndahkan Anggota DPRD Blora, TKW Asal Cilacap di Hongkong Bikin Surat Terbuka
Yakni Desa Gunungreja menggenangi 187 rumah, 150 rumah di Desa Sidareja, 213 rumah di Desa Tegalsari, 224 rumah di Desa Sidamulya, dan 162 rumah di Desa Saudagaran.
Sementara itu di Kecamatan Kedungreja, terdapat 12 rumah warga di Desa Bangunreja yang terendam banjir.
Kendati menggenangi hampir seribu rumah warga, kata Agus, warga tidak mengungsi.
Karena kondisi genangan air tidak mencapai 1 meter.
Kalau sudah di atas 1 meter, warga akan segera mengungsi di posko pengungsian.
"Patokannya kalau Perempatan Terminal Sidareja itu terendam banjir, warga baru mengungsi," kata Agus kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (22/3/2020).
Selain itu, ujar Agus, banjir yang menggenangi 948 rumah warga, tak sekadar disebabkan turunnya hujan.
Genangan air itu juga disebabkan limpasan air dari Sungai Citengah.
"Karena Sungai Citengah tidak punya tanggul, makanya air mudah mengalir ke rumah warga," ujarnya.
Menurut Agus, Sungai Citengah itu perlu dibuat tanggul agar setiap hujan deras datang rumah warga tidak mudah tergenang air.
Kendati, kata Agus, Sidareja memang daerah cekungan yang menerima limpahan air dari Wanareja dan Majenang.
Tetapi dengan tanggul itu setidaknya bisa meminimalisir banjir.
• Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Bojanegara, Polres Purbalingga: Segera Tetapkan Tersangka
• Ditunggu Paling Lambat Besok Senin, LIB Terima Laporan Kondisi Klub Peserta Liga 1 dan Liga 2
• Kisah Kedekatan H Supono dan Sumanto di RSKJ Purbalingga, Jadi Pengawal Setia Tiap Pengajian
• Ganjar Gratiskan Warga yang Mau Tes Virus Corona, Ini Daftar Tujuh RS Milik Pemprov Jateng
Hajatan Dipindah
Slamet (60) warga Desa Gunungreja, Kecamatan Sidareja mengatakan, sedari Sabtu (21/3/2020) malam sekira pukul 23.00, hujan turun sangat deras.
Hingga Minggu (22/3/2020) pagi ini, ketika Slamet keluar rumah, jalan depan rumahnya sudah terendam banjir.
"Tadi pagi ketinggian banjir mencapai 30-40 sentimeter," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (20/3/2020).
Slamet menambahkan, hujan bukan faktor tunggal banjir di daerahnya.
Ada faktor pendukung lainnya, seperti sungai yang semakin dangkal dan drainase yang kurang baik.
"Bahkan karena banjir ini, ada warga yang terpaksa memindahkan lokasi hajatan ke rumah suadaranya yang tidak tergenang air," tambahnya.

Kendati kerap menjadi daerah langganan banjir, Slamet berharap ada perhatian dari pemerintah sehingga banjir tidak sering menimpa tempat tinggalnya kala hujan datang.
Hal senada juga diungkapkan Kursinah (50).
Ketika hujan berintensitas tinggi, ujar Kursinah, jalan di rumah langsung tidak kelihatan karena terendam banjir.
"Aktivitas warga jadi tergganggu," katanya.
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Sidareja dari malam sampai pagi, membuat halaman depan rumah Kursinah tergenang air sampai setinggi lutut orang dewasa.
Kendati tergenang air, Kursinah tetap melakukan aktivitas harian.
Seperti berbelanja ke pasar untuk kebutuhan rumah tangga.
"Kalau jalan depan rumah tergenang air, kami bepergian, jadi susah," tambahnya lagi.
Pantauan Tribunbanyumas.com di lapangan, sepanjang Jalan Sawit Desa Gunungreja memang tergenang air.
Beberapa mobil yang hendak lewat jalan tersebut terlihat putar balik untuk menghindari banjir.
Sementara itu, warga setempat yang melakukan aktivitas berbelanja ke pasar terpaksa harus berjalan kaki atau berkendara sepeda motor, menerjang banjir.
Sampai pukul 15.30, air banjir masih menggenangi sebagian rumah warga. (Muhammad Yunan Setiawan)
• Kisah Sedih Tak Bisa Hadiri Pernikahan Putrinya, Dikarantina Karena Corona, Pria Ini Kirim Robot
• Kisah Almarhum H Supono Mustajab, Penolong Sumanto di Purbalingga, Sopir Penabrak Masih Diburu
• Hoaks Virus Corona Makin Marak, Youtube Bikin Video Halaman Khusus, Pekan Ini 16 Negara
• Terima Paket Belanja Online Bisa Saja Tertular Virus Corona, Bila Kamu Lakukan Ini