Liga 1 2020
Latihan PSIS Semarang Digelar Tertutup, Dragan: Jadi Lebih Fokus Jelang Lawan PSS Sleman
PSIS Semarang kembali memulai aktivitas latihan pada Kamis (19/3/2020) sore, namun dilaksanakan secara tertutup.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - PSIS Semarang kembali memulai aktivitas latihan pada Kamis (19/3/2020) sore.
Itu dilakukan seusai menjalani masa libur selama empat hari, atau pasca laga melawan Arema FC, Sabtu (14/3/2020).
Hanya saja, latihan sore ini tertutup untuk umum, bahkan untuk media yang meliput pun harus dibatasi.
• Kisah Almarhum H Supono Mustajab, Penolong Sumanto di Purbalingga, Sopir Penabrak Masih Diburu
• Hendak Dibangun Flyover, Pedagang Pasar Kroya Cilacap Kabarnya Menolak, Ini Kata Ketua Paguyuban
Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic mengatakan, dalam latihan perdana ini, bakal difokuskan terlebih dahulu pada pengembalian kebugaran pemain.
Setelahnya, tim akan berlatih normal.
"Kami akan fokus pada latihan fisik setelah beristirahat selama empat hari."
"Kami awali dengan lari aerobik, kemudian memainkan game kecil, itu program hari ini."
"Untuk Jumat (20/3/2020), kami akan mulai latihan normal," kata Dragan kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (19/3/2020).
Mengenai latihan tertutup tanpa disaksikan penggemar, Dragan Djukanovic tak mempermasalahkannya.
Latihan memang terpaksa harus dilaksanakan tertutup karena berkaitan dengan penyebaran virus corona.
"Tidak masalah buat kami. Karena kami juga bisa lebih fokus dalam bekerja. Tidak ada masalah."
"Fokus kami ada di latihan dan persiapan menghadapi PSS Sleman," kata eks pelatih Borneo FC tersebut.
Terkait virus corona yang saat ini mengancam di sejumlah titik wilayah Indonesia juga membuat kompetisi Liga 1 2020 sementara dihentikan.
• Kisah Kedekatan H Supono dan Sumanto di RSKJ Purbalingga, Jadi Pengawal Setia Tiap Pengajian
• Gubernur Ganjar: Penumpang Kapal Pesiar MV Columbus Hasilnya Negatif
Dragan mendukung apapun keputusan pemerintah atau federasi PSSI soal penghentian sementara kompetisi.
Sebab, harus ada kepastian aman terlebih dahulu dari virus mematikan tersebut sebelum kompetisi kembali dilanjutkan.