Berita Kecelakaan
Kisah Almarhum H Supono Mustajab, Penolong Sumanto di Purbalingga, Sopir Penabrak Masih Diburu
Suasana duka masih menyelimuti kediaman pemilik Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) H Mustajab Purbalingga, Rabu (18/3/2020).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
“Waktu itu juga dibikinkan sumur. Tapi anehnya sumur kok di dalam kebun waktu itu."
"Terus ada uang lahan perkarangan itu di pondasi. Dari situlah saya mulai tahu ada rencana membangun RSKJ,” tuturnya.
Sedikit demi sedikit, kata dia, H Supono membangun ruangan yang dikhususkan untuk rawat inap pasien terkena gangguan jiwa.
Saat itu rumah peninggalan orangtuanya dijadikan tempat penitipan pasien yang terkena ganggguan jiwa.
“Pembangunan klinik didukung sepenuhnya oleh masyarakat sekitar."
"Masyarakat tidak ada sedikitpun yang protes maupun menolak. Tamu yang datang rata-rata berasal dari desa tetangga,” ujar dia.
• Karena Ulah Geng Motor, Jari Tangan Catur Nyaris Putus, Dibacok Pakai Pedang di Mugassari Semarang
• Satu Pasien Kembali Dinyatakan Negatif, Update RSMS Purwokerto: Ada Enam PDP di Ruang Isolasi
• Bupati Kudus Nonaktif Dituntut 10 Tahun Penjara, Tamzil: Saya Tidak Terlibat Kasus Suap
Menurut Siti, pada 2002 klinik milik suaminya tersebut mulai diresmikan Bupati Purbalingga, Triyono Budisasongko.
Pihak pemerintah memberikan dana hibah untuk menambah bangunan klinik H Mustajab yang dibangun di lahan sawah di sebelah rumah.
“Kami kala itu benar-benar mendampingi beliau (H Mustajab) dari nol dan sekarang klinik itu sudah menjadi klinik utama,” jelasnya.
Menurut dia, H Supono dikenal bisa mengobati orang terkena gangguan jiwa.
Hal ini tak lepas dari tirakat yang dilakoni suaminya.
“Sejak kecil H Supono telah terbiasa prihatin dan tak pernah lepas melakoni puasa Senin, Kamis."
"Waktu ajalnya menjemput pada Senin (16/3/2020) siang, almarhum juga meninggal dalam keadaan berpuasa,” imbuhnya.
Menerima Sumanto
Hj Siti menuturkan ada kisah menarik pula dimana kala itu sempat menggegerkan masyarakat secara nasional.