Teror Virus Corona

Simak 4 Hal Salah Kaprah Soal Virus Corona yang Justru Membuat Penyebaran Semakin Parah

Ada 4 hal yang salah kaprah soal penyebaran virus corona yang justru membuat kondisi semakin buruk.

Editor: Rival Almanaf
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Ada 4 hal yang salah kaprah soal penyebaran virus corona yang justru membuat kondisi semakin buruk.

Mewabahnya corona di Indonesia tampaknya tidak banyak membuat masyarakat Indonesia membatasi gaya hidup yang biasa dijalani.

Sayangnya, kurangnya kesadaran masyarakat akan social distancing atau beberapa hal terkait corona, membuat virus ini semakin mudah berkembang di Indonesia.

Beberapa tindakan atau hal sederhana yang kita lakukan tanpa sengaja bisa membuat wabah infeksi virus corona semakin parah.

Pasalnya, penularan virus corona baru jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tak mudah terlacak.

Gaet Mbappe dan Haaland, Tim La Liga Real Madrid Harus Siapkan Dana Rp 4,6 Triliun

Borobuduru dan 15 Objek Wisata di Jateng Lainnya Ditutup untuk Mencegah Corona, Beriku Daftarnya

Pemerintah Imbau Bekerja dan Belajar di Rumah, Begini Cara Buat Video Call Grup di Whatsapp

Setelah Didi Kempot dan Dewa 19, Kini Konser Ayu Ting Ting Juga Ditunda Karena Virus Corona

Melansir Harvard Health Publishing, beberapa orang penderita Covid-19 bisa tidak langsung mengalami gejala penyakit yang parah saat terpapar virus corona.

Dari beberapa kasus, gejala penyakit baru muncul setelah 13 hari terpapar virus.

Ada juga riset yang menunjukkan, masa inkubasi penyakit sekitar lima hari.

Selain tidak berdampak langsung pada tubuh, gejala Covid-19 seperti demam dan batuk juga kerap rancu dengan penyakit lain seperti influenza.

Padahal, virus ini rentan menular dari interaksi dengan jarak kurang dari dua meter.

Celah penularannya, bisa juga lewat cipratan dahak, bersin, atau cairan saluran pernapasan penderita yang menempel di barang-barang sekitar kita.

Begitu benda tersebut tanpa sengaja disentuh, dan orang yang kondisi tangannya belum pasti bersih menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri, orang tersebut bisa tertular.

Atau, apabila daya tahan tubuhnya cukup prima, virus biang penyakit bisa terbawa dan kemungkinan menyebar pada orang sekitarnya.

"Setiap orang dapat berkontribusi untuk mencegah penyebaran virus corona," ujar Dr. Stanley Deresinski, Profesor penyakit menular dari Stanford Medicine, AS, melansir Live Science.

Ada beberapa hal sederhana yang membuat penyebaran wabah infeksi virus corona kian meluas. Antara lain:

1. Tidak menjalani karantina mandiri saat sakit

Jika Anda menderita gejala COVID-19 atau rentan tertular virus corona karena berinteraksi dari jarak dekat dengan orang yang positif virus corona, Anda perlu mengarantina diri sendiri.

Banyak orang menyepelekan karantina mandiri atau isolasi mandiri dengan tidak bekerja di kantor, tapi masih berpergian ke tempat lain.

Hal itu berisiko menyebarkan penyakit kepada orang lain.

Untuk itu, tinggal di rumah penting bagi orang yang berisiko tertular Covid-19.

Tak sekadar tinggal di rumah, Anda yang menjalani karantina atau isolasi mandiri juga wajib rajin cuci tangan, menjaga jarak dengan orang sekitar, dan menggunakan masker.

2. Percaya informasi yang tidak kredibel

Belakangan, media sosial banjir informasi kesehatan seputar virus corona yang tidak akurat.

Misalkan beberapa hoaks obat alternatif untuk menanggulangi virus corona, tips yang tidak benar soal masker, dan hand sanitizer, dll.

Untuk mengecek akurasi informasi, coba bandingkan informasi tersebut dari sumber terpercaya, misalkan dari otoritas resmi, pemerintah, maupun Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Saat menemukan hoaks di media sosial, Anda juga perlu meluruskan dan sertakan tautan informasi yang benar.

3. Abai pada kesehatan dan kebersihan

Banyak orang mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan.

Padahal, kedua hal tersebut merupakan langkah utama untuk melindungi diri agar tak mudah tertular penyakit. Anda bisa melindungi diri dengan:

Meminimalkan kontak dengan orang sakit, apabila tidak ada keperluan mendesak

Anda juga wajib menghentikan kebiasaan menyentuh mata, hidung, dan mulut dalam kondisi tangan tak bersih

Tinggal di rumah saat sakit

Tutup batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu di tempat sampah

Bersihkan benda yang sering dipegang dengan cairan disinfektan atau cairan pembersih rumah tangga

Gunakan masker saat batuk, pilek, menunjukkan gejala Covid-19, atau merawat orang sakit

Rajin cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang

memiliki kadar alkohol minimal 60 persen.

Gaet Mbappe dan Haaland, Tim La Liga Real Madrid Harus Siapkan Dana Rp 4,6 Triliun

Borobuduru dan 15 Objek Wisata di Jateng Lainnya Ditutup untuk Mencegah Corona, Beriku Daftarnya

Pemerintah Imbau Bekerja dan Belajar di Rumah, Begini Cara Buat Video Call Grup di Whatsapp

Setelah Didi Kempot dan Dewa 19, Kini Konser Ayu Ting Ting Juga Ditunda Karena Virus Corona

4. Menimbun Masker

Beberapa orang mengabaikan kebersihan dan kesehatan namun menimbun masker untuk melindungi diri dari penyakit.

Padahal, mengenakan masker bedah biasa tidak bisa sepenuhnya melindungi diri dari penyakit.

Pasalnya, masker hanya menutup bagian hidung dan mulut, belum melindungi bagian mata.

Selain itu, masker juga tidak bisa memblokir partikel virus berukuran kecil seperti SARS-CoV-2.

Prioritaskan masker sebagai alat perlindungan diri baru tenaga profesional medis, orang yang sedang merawat orang sakit, dan orang yang sedang batuk dan pilek.

Dengan demikian, menimbun masker demi keuntungan atau ego pribadi justru dapat membuat wabah penyakit berpotensi meluas. (Kompas.com/ Mahardini Nur Afifah)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved