Berita Sains Teknologi
Pertengahan Ramadan, Benda Angkasa Mirip Asteroid Apollo Dekati Bumi, Ini Penjelasan NASA
Asteroid 2016 HP6 akan mendekati Bumi pada Kamis, 7 Mei 2020 pukul 21.48 Universal Time (Jumat 8 Mei 2020 pukul 4.48 Waktu Indonesia Barat).
Yang membanggakan, salah satu nama asteroid itu diambil dari nama orang Indonesia, Premana Premadi.
Nana, demikian sapaan akrabnya, adalah kosmolog dari jurusan Astronomi, InstitutTeknologi Bandung (ITB).
Dia mengajar astrofisika dan kosmologi serta turut mempopulerkan astronomi dengan jadi anggota Universe Awareness (UNAWE) dan mendirikan UNAWE Indonesia.
Selain itu, dia juga berperan memperjuangkan nasib penderita penyakit langka Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), suatu penyakit yang menggerogoti kemampuan saraf motorik.
Ia memprakarsai berdirinya Asosiasi ALS Indonesia sebagai wadah berbagi sesama penderita.
Asteroid yang menggunakan namanya adalah (12937) Premadi.
Asteroid itu sebenarnya sudah ditemukan pada tahun 24 September 1964 C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld, astronom dari Universitas Leiden, Belanda.
Namun sekian lama asteroid itu hanya dinamai dengan angka.
• Cegah Kelangkaan Akibat Kepanikan, Pemkab Banjarnegara: Batasi Pembelian Gula Pasir di Toko Modern
• BREAKING NEWS, Dua Pasien Positif Corona di Jateng, Ganjar: Dirawat Insentif di RSUD Moewardi Solo
Nana mengungkapkan bahwa dirinya terkejut mengetahui namanya diabadikan sebagai nama asteroid.
"Saya juga suprised banget kok. Senang dan terharu dapat acknowledgement ini," ungkapnya.
"Yang bikin saya sangat terharu adalah salah satu penemunya, almarhum Ingrid van Houten-Groeneveld, saya kenal."
"Dulu saya agak sering ke Leiden, urusan riset ekstragalaksi dan pekerjaan UNAWE."
"Jadi ada kesempatan-kesempatan ketemu beliau. Juga ketemu di konferensi di Prague seingat saya," imbuhnya.
Asteroid Premadi punya diameter 10.584 kilometer.
Benda langit kecil itu terletak di Sabuk Utama Asteroid, sebuah wilayah padat asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter.