Berita Sragen

Diduga Digigit Kutu Kucing, Jari Balita 11 Bulan Asal Sragen Terancam Diamputasi

Diduga berasal dari gigitan kutu kucing, jari tangan kanan Samara, balita berusia 11 bulan asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terancam diamputasi.

Editor: Rival Almanaf
Tangkapan Layar YouTube Tribun Jateng
Jari bayi ini terancam diamputasi 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Diduga berasal dari gigitan kutu kucing, jari tangan kanan Samara, balita berusia 11 bulan asal Dukuh Dayu RT 017, RW 005, Desa Jati Tengah, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terancam diamputasi.

Pasalnya, jari tangan anak itu terus membengkak dan membesar.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika anak kedua pasangan dari Wanto (30) dan Etik Susilowati (29) masih berusia sekitar empat bulan.

 Samara digigit kutu kucing pada jari manis kanan ketika ditinggal ibunya memasak di dapur.

"Digigit kutu kucing itu usia empat bulan. Awalnya pas saya ajak masak," kata Etik kepada Kompas.com di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (10/3/2020).

Mengetahui kutu kucing menggigit jari manis kanan anaknya, Etik pun langsung membuangnya.

Setelah dibuang muncul bintik warna merah seperti bekas gigitan nyamuk.

Pemain Arsenal Dikarantina karena Covid-19, Laga Melawan Manchester City Ditunda

Kayak Film Mafia, Kabur Saat Pesta Sabu, Pelaku Tabrak Mobil Polisi Saat Penghadangan di Sragen

Tundukan Bournemouth 2-0 Garuda Select Dedikasikan Kemenangan untuk Bagus Kahfi

Pasien Sembuh Virus Corona Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso Enggan Dipulangkan, Begini Alasannya

Selama hampir sebulan bekas gigitan kutu kucing itu tidak berkembang.

Namun, gigitan itu masih membekas di jari manis kanan anaknya.

Takut terjadi apa-apa pada anaknya, kemudian Etik membawanya ke Puskesmas.

Etik diberi obat salep untuk mengurangi bekas gigitan kutu kucing di jari manis kanan anaknya.

Setelah diberikan salep bekas gigitan kutu kucing di jari manis anaknya tidak hilang, justru membengkak.

Etik kemudian membawa anaknya untuk periksa ke bidan.

Setelah itu jari manis kanan anaknya yang bengkak mulai berkurang.

"Bidannya bilang katanya racun bekas gigitan kutu kucing tidak bisa terurai gitu," terang dia.

Perjuangan Etik tidak berhenti begitu saja.

Demi kesembuhan anaknya, Etik membawa anaknya itu ke dokter spesialis anak.

Etik disarankan untuk melakukan rontgen dan ultrasonography (USG).

Keterbatasan biaya membuat Etik tidak dapat memenuhi permintaan dokter spesialis anak untuk rontgen dan USG.

Etik sendiri di rumah tidak bekerja, sedang suaminya hanya sebagai seorang kuli bangunan, sehingga pendapatan yang diterima tidak menentu.

Karena itu, Etik membawa anaknya ke rumah sakit umum dengan memakai BPJS.

"Sama dokternya suruh rawat inap. Beberapa hari tak dapat kamar karena penuh. Saya pindah ke RS Amal Sehat. Di sana diperiksa kat

Tak Kapok Kalah, Sugeng Kembali Deklarasi Jadi Balon Bupati Purbalingga, Bersama Koalisi Pelangi

Pemda Bali Baru Tahu Pasien 25 Positif Corona Setelah Meninggal, Pemerintah: Tak Ada Kewajiban

anya peradangan," ujar dia.

Beberapa kali kontrol di rumah sakit tersebut bukannya berkurang bengkaknya, tetapi semakin bertambah besar.

Kemudian dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Kota Surakarta.

Seandainya kondisi jari tangannya masih terus bengkak dan warnanya memerah disarankan untuk diamputasi.

Sebab, kalau tidak dilakukan amputasi dimungkinkan akan dapat menjalar ke bagian yang lain.

"Sekarang anaknya rawat jalan di rumah. Kadang ada dokter dari Puskesmas datang ke rumah untuk memeriksa kondisi anak saya," jelas dia.

Misteri Pasien Covid 19 ke 27 Indonesia Buat Kementerian Kebingungan Mencari Dari Mana Dia Tertular

Diiringi Musik TikTok, Kapolres Kebumen Ikut Kampanye Etika Bersin dan Batuk

Sejak jari tangannya membengkak, kata Etik, anaknya sering menangis, dan demam.

Bahkan, kalau sedang bermain tangannya sering dipukulkan ke permainannya.

Selain itu juga muncul benjolan di alis, dahi, ketiak, bawah telinga, dan pantat anaknya.

Lebih jauh, Etik mengungkap anaknya setiap sepekan sekali harus kontrol ke rumah sakit.

Setiap kali kontrol tidak dipungut biaya.

Hanya saja untuk menebus obatnya harus membayar sendiri.

Total sekali kontrol tersebut biaya untuk membayar obatnya mencapai Rp 300.000.

Jumlah tersebut untuk satu salep dan obat antibiotik yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi infeksi bakteri. (Kontributor Solo, Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gigitan Kutu Kucing Bikin Jari Bocah Asal Sragen Ini Terancam 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved