Teror Virus Corona
Apa Kabar 38 Pasien Suspect Corona di Jateng? Kadinkes: 6 Orang PDP Masih Dirawat
Apa Kabar 38 Pasien Suspect Corona di Jateng? Kadinkes: 6 Orang PDP Masih Dirawat
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: yayan isro roziki
Apa Kabar 38 Pasien Suspect Corona di Jateng? Kadinkes: 6 Orang PDP Masih Dirawat
TRIBUNBANYUMAS.COM - Dalam beberapa waktu belakangan ini, di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terdapat 38 orang pasien suspect (terduga) virus corona.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyebutnya sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona.
Pasien-pasien tersebut tersebar di sejumlah daerah di Jateng.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo, menuturkan dari 38 orang pasien, kini masih ada 6 orang PDP yang masih dirawat.
• Daftar 10 RS Rujukan Pasien Suspect Corona di Jateng, Ganjar: Malu Datang, Telepon Nanti Dijemput
• Tragedi Santap Ikan Buntal, Sekeluarga Meninggal, Sisakan Seorang Balita. Polisi: Mereka Keracunan
• Pasca-putusan MA Batalkan Kenaikan BPJS Kesehatan, Komisi IX DPR: Saatnya Berbenah, Kami akan Awasi
• Hasil Liga Champion: Valencia vs Atlanta 3-4, Drama 7 Gol dan Quattrick Josep Illicic di Mestalla
Enam pasien itu tersebar di lima daerah di Jawa Tengah.
"Hari ini (Selasa, 10/3/2020) pukul 17.00 WIB, ada beberapa rumah sakit di Jateng yang masih merawat 6 orang dengan status PDP."
"Yakni, Rumah Sakit Dr Moewardi Solo 2 orang, RSUD Margono Soekarjo 1 orang, RSUD Dr H Soewondo kendal 1 orang, RSUD Banyumas 1 orang, dan RSUD Jardinah Tegal 1 orang," ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa (10/3/2020) sore.
Dia mengungkapkan, untuk PDP di RSUP dr Kariadi sudah pulang semua dan hasilnya negatif.
• Kisah Dani, Calon Dokter Lulusan Terbaik Unsoed. Anak Buruh Tani Boyolali, Kuliah Naik Onthel Butut
Dia juga menyampaikan terkait protokol-protokol yang bisa dipakai untuk pegangan.
Misal, protokol yang terkait dengan suatu meeting yang melibatkan banyak orang yaitu harus dilakukan screening suhu badan.
"Bisa menggunakan barang seperti ini (sambil menunjuk alat screening suhu tubuh-red), tapi sekarang barang seperti ini sudah langka."
"Ada uangnya mau beli, tapi barangnya langka. Padahal kemarin-kemarin gampang mencarinya," tuturnya.
• Berdalih Bangunkan Santri untuk Tahajud, Pengasuh Ponpes Ini Cabuli Korban saat Tengah Malam
Dia menjelaskan untuk panitia pertemuan atau meeting dalam skala besar, apalagi ada orang dari luar negeri itu diwajibkan untuk melakukan screening suhu.
"Tentu juga menyediakan fasilitas lain untuk cuci tangan menggunakan sabun dan sebagainya.'