Berita Purbalingga
Menengok Bioskop Baru Purbalingga yang Baru Diresmikan Bupati Dyah
Bioskop Misbar akronim dari Gerimis Bareng di jalan Usman Janatin Purbalingga diresmikan, Jumat (6/3/2020) malam.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS. COM, PURBALINGGA - Bioskop Misbar akronim dari Gerimis Bareng di jalan Usman Janatin Purbalingga diresmikan, Jumat (6/3/2020) malam.
Keberadaan bioskop Misbar tak lepas perjuangan panjang Sineas Muda Purbalingga.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomk Kreatif, Hari Santosa Sungkari menuturkan hanya ada tiga kota kabupaten di Indonesia yang menerima bantuan bioskop Misbar.
Memberikan bantuan bioskop tidaklah mudah harus dilakukan riset terlebih dahulu.
"Untuk menerima bantuan bobot pertama adalah adanya komunitas perfilman dan pertunjukan.
• KKB Minta Makan dengan Menodongkan Senjata 900 Warga Tembagapura Diungsikan ke Timika
• Salah Satu Pasien Virus Corona di Malaysia Punya Riwayat Kunjungan ke Indonesia, Kemana Saja Dia?
• Oknum TNI Tusuk Warga Sipil Hingga Tewas di Kafe, Ini Penegak Hukum yang Akan Menangani
• Hasil La Liga: Tahan Imbang Atletico Madrid, Sevilla Kokoh di Zona Liga Champions La Liga
Alhamdulilah di sini (Purbalingga) ada komunitas Cinema Lovers Comunnity (CLC)," tuturnya.
Hari mengapresiasi pertujukan seni lukis saat pembukaan Bioskop Misbar.
Pasalnya pertunjukan seni lukis yang ditampilkan bukanlah obyek statik melainkan bagian dari pertunjukan.
"Hal ini sudah dibuktikan oleh komunitas kreatif Purbalingga. Ditempat lain hanya statik kalau ini bagian dari pertunjukan," ujarnya.
Disisi lain, dia juga takjub para pelaku UMKM yang berada di area gedung bioskop misbar telah berjualan melalui online.
Adanya digitalisasi membuat pasar menjadi tidak terbatas.
"Jadi tidak perlu punya toko masih bisa berjualan," tutur dia.
Dia menuturkan masa depan daerah tidak hanya ditentukan adanya Sumber Daya Alam.
Hal ini dikarenakan Sumber Daya Alam akan habis.
"Oleh karena itu kita harus menjaga. Jangan mengambil terlalu banyak. Ambil secukupnya. Sisanya adalah sumber daya manusia berbentuk ekonomi kreatif," jelasnya.