Parenting
Anak Tumbuh Menjadi Pribadi Pemarah dan Kasar? Mungkin Orangtua Gagal Memahami Emosional Mereka
Anak Tumbuh Menjadi Pribadi Pemarah dan Kasar? Mungkin Orangtua Gagal Memahami Emosional Mereka
Anak Tumbuh Menjadi Pribadi Pemarah dan Kasar? Mungkin Orangtua Gagal Memahami Emosional Mereka
TRIBUNBANYUMAS.COM - Bagaimanapun, pola asuh dan perilaku orangtua sangat memengaruhi kepribadian seorang anak.
Anak yang melihat orangtuanya selalu bersikap tenang dan percaya diri, cenderung tumbuh menjadi orang yang percaya diri dan juga tenang.
Di sisi lain, jika orangtua yang sering bertengkar, sering berteriak-teriak, tidak diragukan lagi anak akan mendapatkan kualitas yang sama.
Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang temperamen, sulit mengontrol emosi, berkata kasar, dan seringkali sulit diatur.
• UPDATE: Begini Kondisi Terkini 4 Pasien Positif Corona di Indonesia, Sudah Tak Deman, tapi . . .
• Co Founder Frogs Indonesia Asro Ceritakan Awal Mula Terinspirasi Ciptakan Taxi Drone Frogs 282
• Kisah Hanifa Mahasiswi Undip Jadi Volunteer di Slovakia: Bingung kala Warga Tak Bisa Bahasa Inggris
• Bincang dengan Menaker Ida Fauziyah: Hampir Tiap Hari Telekonferensi Pantau Dampak Corona (2-habis)
Singkatnya, anak- anak sangat terinspirasi dan dipengaruhi oleh apa yang diolihat dan dilakukan oleh orangtua mereka.
Karena itu, orangtua perlu selalu peduli tentang bagiamana memberikan pengasuhan terbaik kepada anak-anak mereka. Apa pun yang kondisi yang terjadi dan dialami orangtua.
Namun terkadang, beberapa orangtua gagal memberikan kasih sayang kepada anak mereka.
Dengan kata lain, orangtua sulit memahami kebutuhan emosional anak.
• 5 Cara Membersihkan Rumah Agar Terhindar dari Virus dan Bakteri
Ada beberapa alasan mengapa orangtua gagal memahami kebutuhan emosional anak mereka. Berikut diantaranya:
- Masa lalu yang belum selesai
Jika seseorang memiliki masa lalu yang sulit dan tidak bisa melupakannya, maka itu dapat menyebabkan kurangnya cinta pada orang tersebut.
Ketika seseorang telah menjadi orangtua saat mengalami trauma, atau jika orang itu trauma selama menjadi orangtua, ini bisa menjadi alasan kurangnya kasih sayang untuk anak.
Rasa sakit emosional dapat mengurungkan orangtua untuk mengembangkan kasih sayang kepada anak-anak mereka.
• Bincang dengan Menaker Ida Fauziyah: Saya Bersyukur Gagal di Pilgub Tapi Jadi Menteri (1)
- Tidak nyaman mengekspresikan cinta
Tidak semua orang nyaman dalam mengekspresikan cinta secara langsung.
Misalnya, seseorang bisa saja tidak nyaman menunjukkan cinta kepada anak mereka yang sedang tumbuh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/anak-anak-bermain.jpg)