Berita Yogyakarta

Waspada DBD, di Gunung Kidul Yogyakarta 334 Terjangkit dan Dua Orang Meninggal

Memasuki puncak musim hujan wabah Demam Berdarah Dangue (DBD) juga mulai menjangkiti. Di Gunungkidul, Yogyakarta, penderita DBD mengalami peningkatan.

Editor: Rival Almanaf
Muhammad Mahdi Karim via cosmosmagazine.com
Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, satu di antara penyakit langganan musim hujan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Memasuki puncak musim hujan wabah Demam Berdarah Dangue (DBD) juga mulai menjangkiti

Di Gunungkidul, Yogyakarta, penderita DBD mengalami peningkatan di awal tahun 2020.

Dinas Kesehatan Yogyakarta mencatat hingga Rabu (4/3/2020) sebanyak 334 orang terjangkit, 2 di antaranya telah meninggal dunia.

"Data yang masuk ke kita data pulang rawat. Data dikirim setelah perawatan.

Pasien terbaru meninggal dari wilayah Kecamatan Patuk," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Gunungkidul Sumitro saat dihubungi wartawan.

Diusulkan Menjadi Warisan Budaya asal Banyumas, Begini Resep Membuat Tempe Mendoan

Guru Menjadi Korban Begal Saat akan Berangkat Mengajar, Kisahnya Bisa Selamatkan Diri Cukup Tragis

Pria Punya Naluri Mencium Aroma Wanita yang Sedang Bergairah Seks, Begini Mengoptimalkannya

Sepasang Kekasih Mencuri Helm di Kroya Cilacap Terekam CCTV, Warganet Geram

Dijelaskannya, sebaran wilayah endemik DBD antara lain di Kecamatan Karangmojo, Ponjong, Wonosari dan Patuk.

Menurut dia, peningkatan kasus DBD terutama di musim hujan ini disebabkan kesadaran masyarakat masih kurang.

Karena itu, pemberantasan sarang nyamuk oleh masyarakat digiatkan untuk menekan nyamuk berkembang biak.

"Masih banyak masyarakat kita yang kesadarannya belum ini PSNnya, masih memelihara nyamuk lah gampangannya," ucap Sumitro.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD.

Begini Penjelasan Kenapa Orang Gemuk Memiliki Ukuran Penis Lebih Kecil, Simak Cara Membesarkannya

Tiga Orang Siswa SMA Keroyok Gurunya Hanya Karena Daftar Hadir yang Belum Terisi

Pasangan Lelaki Homo Seksual Berhubungan Intim di Mushala Gegerkan Warga

Pelantikan Perangkat Desa Bertarif, Capai Rp 80 Juta, Polres Purbalingga: Sisa Uang di Laci Kades

Sesuai dengan siklus berkembangbiak nyamuk, musim hujan merupakan waktu yang rawan terjadinya serangan DBD.

"Masyarakat diimbau menerapkan pola hidup bersih dan sehat," kata Dewi.

Selain itu, lanjutnya, gerakan tiga M yakni mengubur, menguras dan menutup bak-bak yang berpotensi menjadi sarang nyamuk juga perlu digalakan.

"Untuk fogging akan dilakukan setelah ada surat kewaspadaan diri rumah sakit terkait dengan DBD," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "334 Warga Gunungkidul Terjangkit DBD, 2 Meninggal Dunia",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved