Berita Solo
Cerita Ferdiansyah Merintis Kedai Makan Sepuasnya Bayar Seikhlasnya di Solo, Bagaiman Bisa Untung?
Kedai makan dengan konsep makan sepuasnya bayar seikhlasnya viral di media sosial. Diketahui kedai tersebut berada di Solo Jawa Tengah.
"Dalam perjalanannya setahun itu, kata orang memang susah kalau buka bisnis ini, mendirikan kafe."
"Tiga bulan pertama bisa bertahan dan emang susah, setelah itu kita subsidi terus untuk keuangan," ucapnya.
• Seorang Pria Meninggal Saat Diwawancara Live Televisi, Sebelumnya Ia Mengeluh Soal Kehidupan
• Jelang La Liga Laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona Berikut Link Live Streaming
Keadaan tersebut tidak berubah meskipun tampuk pengelolaan telah dipegang oleh dua orang berbeda.
Akhirnya Ferdiansyah memutuskan untuk turun tangan langsung membenahi kedai miliknya.
Di masa-masa terpuruk saat membangun bisnis, Ferdiansyah mendapatkan sejumlah masukan dari rekan-rekannya.
Seperti rencana pengubahan konsep yang jauh berbeda dengan sebelumnnya.
"Jadi dibebas alias non tarif kan, biar pengunjung bebas memberikan bayaran. Biarkan mereka menilai sendiri."
"Dan semua keuntungan akan didonasikan," katanya.
Selain konsep, Ferdiansyah juga memberanikan mengganti nama kedainya.
Perubahan ini juga atas saran rekannya dengan alasan melihat keberadaan kedai di lingkungan Assalaam Hypermarket, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Karena melihat pasar di sini ini tidak pas dengan nama yang lama (Kuyung Feng, red)."
• Lupa Mematikan Kompor, Seisi Rumah di Semarang Ludes Terbakar
• Debutan Jadi Penentu, Calon Juara Liga 1 Persib Bandung Tundukan Lamongan 3-0 di Laga Perdana
"Jadi bagaimana kalau ganti nama? Nama identik dengan muslim lah," ucap Ferdiansyah menirukan obrolannya dengan rekannya ketika itu.
Ferdiansyah melanjutkan ceritanya, setelah melakukan sejumlah pertimbangan , akhirnya sejak Desember 2019, ia mulai melakukan renovasi terhadap kedainya.
Hingga 18 Januari 2020, Kedai Kuyung Feng resmi berubah nama dan konsep menjadi Kedai Abdullah.
Sedangkan nama Abdullah yang berati Hamba Allah berasal dari keluarganya, yakni kakek dari ibundanya.