Berita Cilacap
Patut Dicontoh, Upacara Tradisional Bobok Bumbung Masyarakat Cilacap, Menabung untuk Bayar Pajak
Membayar pajak mungkin akan terasa berat bagi sebagian orang dengan pendapatan yang pas-pasan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Membayar pajak mungkin akan terasa berat bagi sebagian orang dengan pendapatan yang pas-pasan.
Namun, cara masyarakat Cilacap ini wajib dicontoh. Mereka punya tradisi menabung untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan.
Tradisi unik itu dilakukan oleh warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Setiap tahun warga menggelar prosesi bobok bumbung (membuka tabungan dalam potongan bambu) yang dirangkai dalam Festival Pesanggrahan.
Uang hasil tabungan selama setahun selanjutnya digunakan untuk membayar PBB.
• Cerita Husnooohh Youtuber Asal Cilacap Peroleh Ratusan Ribu Subscriber dengan Konten Ngapak
• Tadinya Nangis, Tiara Indonesian Idol Tersipu Mendengar Gombalan Dul, Maia Estianty: Persis Bapake!
• Harga iPhone Terbaru Februari 2020, Lengkap dari iPhone 7 plus hingga iPhone XS Max
• Menahan Tangis, Pembina Pramuka Ungkap Alasan Tak Dampingi Siswa Saat Susur Sungai: Saya Minta Maaf
Festival Pesanggrahan tahun ini dimulai Jumat (21/2/2020) dengan berbagai pertunjukan kesenian tradisional di lapangan desa.
Puncaknya pada Senin (24/2/2020) ratusan warga menggelar bobok bumbung.
Rangkaian diawali dengan mengarak sebanyak 12 jolen (rumah-rumahan tempat menyimpan bumbung) keliling desa.
Jumlah bumbung pada setiap jolen berbeda-beda sesuai dengan jumlah wajib pajak.
Suyitno (41) warga RT 12 RW IV mengaku menabung sedikit demi sedikit untuk membayar tagihan PBB.
Secara berkala ia menyisihkan uang koin untuk dimasukkan dalam bumbung yang tersimpan di rumahnya.
"Menabung Rp 100, Rp 200 atau Rp 500, yang penting pada saatnya bisa membayar pajak. Bumbung ini disimpan, nanti pada saatnya membayar pajak diserahkan.
Kalau saya tagihannya sekitar Rp 50.000," kata Suyinto.
Hal senada disampaikan Marsino (51) warga RT 5 RW II.
Meski PBB yang wajib dibayarkan hanya Rp 10.000, Marsino tetap berusaha menyisihkan uang koin untuk disimpan dalam bumbung.