Berita Populer
5 Berita Populer: Kisah Mahasiswi Purbalingga Terjebak di Wuhan hingga Progres Tol Tegal - Cilacap
5 Berita Populer: Kisah Mahasiswi Purbalingga Terjebak di Wuhan hingga Progres Tol Tegal - Cilacap
TRIBUNBANYUMAS.COM - Berikut lima populer dalam sepekan yang dihimpun TribunBanyumas.com.
Lima berita ini menyedot animo pembaca, dari berbagai kalangan, di wilayah eks Karisidenan Banyumas dan sekitarnya.
Mulai dari berita mahasiswi asal Purbalingga, yang terjebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, saat wabah virus corona menyerang wilayah tersebut.
Lalu, ada berita gantung di Purbalingga, yang kondisinya mengerikan. Akses penghubung antar desa yang kerap disebut sebagai Jembatan Sindang, itu membuat was-was dan takut orang yang melintas di atasnya.
Juga ada berita kecelakaan di Sokaraja, Banyumas, yang melibatkan mobil Honda Brio dan dua sepeda motor. Kecelakaan ini mengakibatkan satu orang tewas.
Apa saja berita populer di TribunBanyumas.com dalam seminggu ini? Semika selengkapnya:
1. Kisah Michelle Mahasiswi Asal Purbalingga yang Sempat Terjebak di Wuhan

Wajah semringah terpancar dari raut wajah Michelle Yemenia warga perum Palm Estate Penambongan Purbalingga.
Pasalnya ia bisa kembali berkumpul bersama keluarga setelah dievakuasi di Kota Wuhan.
Michelle terjebak di Kota Wuhan selama 13 hari. Dirinya berhasil dievakuasi serta diobservasi di kepulauan Natuna.
Michelle merupakan mahasiswi jurusan Managemen Pariwisata di Jilin International Studies University Kota Changchun Provinsi Jilin.
Dirinya mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Tiongkok.
" Saya sudah 1,5 tahun di China, " kata dia saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/2/2020).
Dara kelahiran 8 november 1999, mengaku saat libur Imlek pada bulan Januari 2020 lalu memutuskan untuk jalan-jalan keliling China.
Setelah itu dirinya berniat ingin mengunjungi teman baiknya yang ada di Kota Wuhan.
"Teman saya itu tidak pulang ke Indonesia. Saya sudah janjian beberapa bulan yang lalu. Tapi sebelum mengunjungi saya keliling China dulu," jelasnya.
Namun tidak terduga, ketika berada di Kota Wuhan, virus Corona mewabah.
Dirinya disarankan gurunya dan teman-temannya untuk keluar secepatnya dari kota tersebut.
"Saya baru dua hari di sana (Kota Wuhan) langsung membeli tiket untuk ke kota lain untuk keberangkatan tanggal 24 Januari 2020," ujarnya.
Sehari sebelum keberangkatan pada tanggal 23 Januari 2020 ternyata kota Wuhan diisolir.
Sejak pagi tidak ada lagi transportasi yang bisa keluar maupun masuk ke kota tersebut.
"Pokoknya tidak bisa keluar masuk Wuhan. Semua penerbangan maupun kereta dibatalkan," kata dia.
Selengkapnya klik di sini ===>>>
2. Kronologi Laka di Sokaraja Banyumas: Setelah Lindas 2 Motor, Honda Brio Tabrak Tembok, 1 Meninggal

Kronologi Laka di Sokaraja Banyumas: Setelah Lindas 2 Motor, Honda Brio Tabrak Tembok, 1 Meninggal
Insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Sokaraja Kulon, Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas tepatnya di depan Alfamart, pada Kamis (20/2/2020) sekira pukul 04.51 WIB.
Kecelakaan lalu lintas tersebut melibatkan 3 kendaraan.
Adapun tiga kendaraan itu antara lain mobil Honda Brio dengan nomor polisi B-1702-TYG dengan dua buah sepeda motor Honda Scoopy nomor polisi R-2487-PR dan Honda Beat nomor polisi R-4615-YG.
Dari kecelakaan tersebut pengendara dan pembonceng Honda Scoopy meninggal dunia.
Sementara pengendara Beat mengalami luka ringan.
Adapun identitas pengemudi Honda Brio adalah DS (24) warga Desa Blater RT 1 RW 5 Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.
DS hanya mengalami luka lecet di tangan dan kepala dan sudah di rawat di RS. Margono Sukarjo.
Kemudian pengendara Honda Scoopy atas nama AR (31) dan pembonceng atas nama ZK (29).
Keduanya adalah pasangan suami istri dan warga desa Desa Kedungmalang RT 5 RW 1, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas saat kejadian tidak sadar dan meninggal dunia di RS Margono Soekarjo.
Sementara itu, pengendara Honda Beat KS (28) warga Desa Sokaraja Kulon RT 2 RW 5 Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas
hanya mengalami lecet-lecet, dan dalam kondisi sadar.
Kronologi kejadian bermula ketika Mobil Honda Brio datang dari arah timur ke barat dengan kecepatan 100-110 km/jam.
Selengkapnya klik di sini ===>>>
3. Begini Progres Tol Tegal Cilacap yang Lewat Purbalingga
Rencana pembangunan jalan tol Tegal-Cilacap yang melintas di Kabupaten Purbalingga masih dalam tahap studi kelayakan.
Studi kelayakan telah tercantum pada surat pengumuman beredar di masyarakat mengenai studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Studi tersebut akan dilakukan di beberapa wilayah termasuk kabupaten Purbalingga yang akan dilalui jalan tol.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko menuturkan surat itu ditujukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda).
Terkait Amdal merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi.
" Jalan tol ini meliputi beberapa Kabupaten. Jadi secara ketentuan Amdal menjadi kewenangan Provinsi," tuturnya, Jumat (21/2/2020).
Terkait Amdal, pihaknya hanya sebagai peserta undangan saja. Proses Amdal yang menangani dari Provinsi.
" Amdal menjadi kewenangan Provinsi, kami tidak bisa cerita hal itu, " tutur dia.
Sementara itu, PLT Kepala Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga, Siswanto mengatakan pembangunan tol masih dalam tahapan studi kelayakan baik secara ekonomi dan lingkungan.
Selengkapnya klik di sini ===>>>
4. Kisah Jembatan Sindang Purbalingga yang Bikin Ngeri, Ini Pengalaman Mereka saat Melewatinya

Jembatan gantung penghubung Desa Sindang Kecamatan Mrebet dan Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari memperihatinkan.
Jembatan gantung yang berada di atas sungai Klawing tersebut dimanfaatkan masyarakat khususnya Desa Sindang untuk memangkas jarak tempuh menuju pusat pemerintahan Kabupaten Purbalingga.
Pengendara motor harus bergantian ketika melewati jembatan gantung yang dikenal dengan jembantan Sindang.
Suara glodak terdengar ketika menginjak lantai kayu jembatan tersebut.
Kesalamatan warga dipertaruhkan ketika melewati jembatan. Butuh ekstra hati-hati ketika melewati jembatan. Pasalnya jembatan itu bergoyang ketika dilewati.
Pengendera motor melewati jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindang Kecamatan Mrebet dan Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari. Kondisinya sangat memprihatinkan. Pengendara harus bergantian ketika melewati jembatan tersebut. (Tribun Banyumas/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Turnapsiah (32) satu diantara warga Sindang yang setiap hari melewati jembatan itu untuk menuju ke pusat kota.
Terkadang dirinya khawatir ketika melintas di jembatan tersebut.
"Ya saya takut ketika melintas jembatan itu. Goyang banget jembatannya," tuturnya, Kamis (20/2).
Baginya jembatan tersebut bisa memangkas jarak untuk menuju ke kota. Namun jika jembatan rusak, dirinya harus memutar jauh.
"Kalau jembatan rusak banyak yang dirugikan. Kalau lewat Desa Onje jalannya rusak apalagi kalau Desa Tangkisan dan Keradenan lebih jauh lagi. Harus nambah waktu tempuh sekitar setengah jam," jelasnya.
Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi jembatan tersebut. Dirinya ingin jembatan itu diperbaiki atau dipermanenkan.
"Ngeri saja lewat jembatan itu," tukasnya.
Selengkapnay klik di sini ===>>>
5. Fakta Lengkap Kebakaran di Bobotsari Purbalingga, 14 Kandas hingga 2 Petugas Damkar Pingsan

Kobaran api yang melahap pertokoan di perempatan jalan Brigjen Suwondo Kecamatan Bobotsari telah dipadamkan, Jumat (21/2/2020).
Api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran (Damkar) sekitar pukul 21.00.
Terlihat mobil Damkar masih berada di sekitar lokasi kebakaran untuk melakukan pendinginan.
Berikut fakta lengkap kebakaran di Bobotsari:
14 Ruko Dilalap Api
Kasi Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga, Yulianto mengatakan kebakaran terjadi karena sambaran petir yang menyebabkan percikan api.
Mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api berjumlah 14 unit yang terdiri dari 6 unit dari mobil pemadam kebakaran Purbalingga, 4 unit bantuan dari pemadam kebakaran Kabupaten Banyumas 2 unit bantuan dari pemadam kebakaran Kabupaten Banjarnegara, 1 mobil tangki air dari BPBD Purbalingga, dan 1 unit mobil tangki air PDAM.
"Api dapat dipadamkan sekitar empat jam, " tuturnya.
Menurutnya ada 14 toko yang terbakar di lokasi tersebut. Total kerugian akibat kebakaran ditaksir sekitar Rp 1 miliar.
"Saat kejadian listrik kami langsung padamkan menghindari kejadian yang tidak diinginkan," kata dia.
Petugas Pingsan
Yulianto mengatakan dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Namun dua petugasnya yang pingsan dan langsung dibawa ke Puskesmas.
"Selain itu ada juga yang kena paku yaitu kepala pos Bobotsari," imbuhnya.
Selengkapnay klik di sini ===>>>
Itulah lima berita paling populer dalam pekan ini yang dihimpun TribunBanyumas.com. (*)