Berita Viral

Cerita Napi Teroris Tolak Baiat ISIS di Nusakambangan, Takut Dibunuh saat Tidur, Foto Diganti Hewan

Cerita Napi Teroris Tolak Baiat ISIS di Nusakambangan, Takut Dibunuh saat Tidur, Foto Diganti Hewan

Editor: muslimah
dok BBC Indonesia
Ahmad Hassan dijatuhi hukuman mati dalam insiden pengeboman di luar kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 2004. 

Khilaf, seperti orang bodoh disuruh dan jalankan

p
Hassan saat diadili pada 14 September 2005, tetap menunjukkan pendirian kerasnya. (dok BBC Indonesia)

Hassan menyatakan salah satu hal yang membuatnya sadar bahwa yang dilakukannya salah, ketika melihat dampak terhadap para korban bom.

Ia menyebut apa yang dilakukannya - sebagai pengantar bahan peledak bersama Rois - seperti orang bodoh.

"Saya sempat tanya ke Noordin M Top, kenapa perlu menyerang kedubes karena bukan negara dia, tapi dibilang termasuk bagian. Salah satunya karena Australia adalah sekutu Amerika," kata Hassan.

"Kita nggak banyak bertanya waktu itu. Kayak orang bodoh waktu itu, jalan, jalankan saja. Saya juga heran, kok bisa kayak begini. Sementara teman-teman ada yang menolak."

"Waktu itu memang karena kekhilafan saya dan teman-teman saya, dan karena lemahnya ilmu yang kita dapatkan … saya bilang ke anak-anak muda, jangan sampai meniru saya karena sedikitnya ilmu dan jangan coba-coba melakukan sesuatu yang merusak," tutupnya.

Sementara simpatisan JAD, berdasar survei yang dilakukan 2016, berjumlah sekitar 12 juta orang.

Aksi anggota JAD di Indonesia termasuk serangan bom di gereja di Surabaya, penyerangan kantor polisi di Medan serta penusukan mantan Menteri Pertahanan Wiranto, Oktober tahun lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengakuan Napi Terorisme Tolak Baiat ISIS di Nusakambangan, Was-was Takut Dibunuh Saat Tidur

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved