Berita Internasional
Kisah Lelaki Tiongkok Hidup Hingga 265 Tahun Pernah Tulis Buku Tips Umur Panjang, Ini Isinya
Seorang lelaki Tionghoa dikabarkan pernah hidup hingga usia 265 tahun. Ia memiliki 23 istri dan 108 anak.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang lelaki Tionghoa dikabarkan pernah hidup hingga usia 265 tahun. Ia memiliki 23 istri dan 108 anak.
Laporan itu pernah diterbitkan media ternama New York Times Pada tahun 1930.
Artikel itu kemudian cukup fenomenal dan kontroversial dan banyak yang mempertanyakan.
Artikel itu tentu saja itu sangat mengejutkan mengingat rata-rata orang tertua hanya bisa hidup selama 1 abad lebih, dan semua orang tahu bahwa penuaan tidak bisa dihindari.
Menurut WHO, Jepang dan Swiss adalah negara dengan harapan hidup paling tinggi, rata-rata mereka memiliki usia 83.5 tahun.
• Ini 5 Momen BCL dan Noah Saling Peluk Cium hingga Ucapan Terima Kasih Ayah Ashraf kepada BCL
• Diguyur Hujan Seharian, Jalan Pantura Pekalongan Terendam Banjir Lalulintas Macet
• Pemain sinetron Anak Jalanan Farhan Petterson Ditangkap Polisi Karena Kasus Narkoba
• Biskuit Oreo Kolaborasi dengan Brand Fesyen Supreme Tiga Keping Ditawar Rp 6,9 Juta
Sementara tercatat resmi orang dengan usia terpanjang adalah seorang wanita asal Prancis bernama Jeanne Loise Calment, yang berusia 122 tahun.
Namun, sejarah mencatat ada pria yang berusia lebih dari dua abad, pria asal Tiongkok itu bisa hidup hingga usia 256.
Meskipun banyak informasi bertentangan, masih banyak yang cerita dan rumor yang menyebar kemana-mana bahkan majalah asing sekelah New York Times.
Menurut New York Times tahun 1930, nama pria Tiongkok yang berusia 256 tahun itu adalah Li Ching-Yuen.
Namun, usianya itu sedikit kontroversial karena tahun 1928, Profesor Wu-Chung Chieh dari Universitas Chendu menemukan dokumen ulang tahun Li Ching-Yuen.
Dalam dokumen tersebut tercatat bahwa Li berusia 150 tahun pada tahun 1927, tetapi ada catatan lain yang mengucapkan selamat ulang tahun ke-200 pada tahun 1877.
Berdasarkan beberapa catatan Li lahir tahun 1677 di Qijuan, Sichuan dan meninggal tahun 1933.
Dia adalah seorang sarjana pengobatan tradisional Tiongkok pada akhir masa Dinasti Qing.
Ayahnya adalah seorang petani yang sering minum obat.
Sebagai seorang dewasa, Li seperti ayahnya mulai melakukan perjalanan dalam usia 60 tahun, dan telah melewati setengah wilayah Tiongkok.