PMI asal Banjarnegara di Hong Kong Harap Bantuan Masker Lebih Banyak Lagi

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Wabah virus Corona masih menghantui masyarakat dunia, tidak terkecuali Hong Kong yang dekat dengan negara Tiongkok.

Padahal, banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mencari nafkah di negara itu.

Sama halnya penduduk Hong Kong, PMI yang tinggal di wilayah itu pun ikut was-was karena penyebaran virus ini.

Kondisi ini membuat mereka lebih mawas diri hingga melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak ikut tertular virus mematikan itu.

Satu di antara upaya pencegahan itu adalah dengan mengenakan masker sepanjang hari, terutama saat keluar rumah.

• Waspada, Tangkap Ikan Jenis ini di Laut Bisa Dipidana

• Ashraf Sinclair Meninggal, Begini Penjelasan Medis Serangan Jantung Lebih Sering Saat Dini Hari,

• Pasutri di Brebes Sekap Siswi SMP Selama Sepuluh Hari dan Paksa Untuk Berhubungan Threesome

• Sebelum Diperkosa Bergiliran dan Direkam, Siswi SMA Ini Terlebih Dahulu Dicekoki Miras

Mereka yang tak punya keperluan penting memilih mengurung diri di rumah.

Tetapi tetap saja, pada saat tertentu, penduduk maupun PMI harus beraktivitas ke luar, semisal untuk membeli kebutuhan pokok.

Karenanya, permintaan terhadap masker terus meningkat.

Akibatnya, stok barang itu menipis. Harga masker pun cepat melonjak karena kelangkaan barang di pasaran.

Kelangkaan masker ini tentunya membuat warga, termasuk PMI kebingungan.

Sebagian PMI bahkan harus meminta kiriman masker dari keluarga di Indonesia untuk kebutuhan mereka di Hongkong.

Tingginya kebutuhan PMI terhadap masker tak ayal memantik lembaga perbankan semisal BRI dan BNI menyumbangkan masker untuk PMI di Hongkong.

"Sudah banyak bantuan masker dari Indonesia,"kata Sri Nastuti, PMI asal Kabupaten Banjarnegara di Hong Kong.

Bantuan masker itu tentu disambut antusias oleh ribuan PMI di Hongkong.

Mereka berkumpul dan rela mengantri di KJRI demi mendapatkan masker.