Berita Nasional
Tanggapi Laporan Veronica Koman, Kapolda Papua Paulus Watrpau: Siapa Dia Sebenarnya? Tega Sekali
Tanggapi Laporan Veronica Koman, Kapolda Papua Paulus Watrpauw: Jangan Jual Bangsa dan negara, kok Tega Sekali. siapa sih dia sebenarnya
TRIBUNBANYUMAS.COM - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Veronica Koman dan tim, mengklaim telah menyerahkan dokumen penting terkait kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua, kepada Presiden Republik Indonesia (RI), Joko 'Jokowi' Widodo.
Dokumen itu, diklaim diserahkan saat Jokowi melaksanakan kunjungan kerja di Negeri Kanguru, Australia, belum lama ini.
Klaim itu memantik tanggapan sejumlah pejabat di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengatakan dokumen itu sampah.
• Soal Dokumen Veronica Koman untuk Jokowi, Mahfud MD: Itu Anulah, Kalau Memang Ada ya Sampah Saja
• UU Pers Terkena Dampak Omnibus Law, Begini Respon Serikat Pekerja Media
• 10 Pucuk Senjata Api Korban Helikopter di Papua Hilang, Begini Respon Pangdam XVII/Cenderawasih
• Tak Hanya Larangan Tampil di Eropa, Manchester City Juga Terancam Pengurangan Poin hingga Degradasi
Kini, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw turut angkat bicara terkait klaim Veronica atas dokumen tersebut.
Paulus mengatakan, laporan Veronica kepada Presiden Joko Widodo yang menyebut ada 57 tahanan politik serta 243 korban sipil yang tewas di Nduga, Papua, sejak Desember 2018, tidak berdasar.
Bahkan, ia menyebut apa yang dilakukan Veronica tersebut hanya upayanya untuk sekadar mencari makan. "Jangan jual negara dan bangsa ini."
"Dia (Veronica Koman) siapa sih sebenarnya? Warga negara mana dia? Kok tega sekali melakukan seperti itu," kata Paulus.
• Kisah Pilu Bocah Alami Gizi Buruk, Umur 6 Tahun Berat Badannya Hanya 10 Kg
Ia mengatakan, penanganan kerusuhan yang terjadi di Papua dilakukan secara profesional oleh polisi.
Dengan demikian, laporan yang disampaikan Veronica dan sejumlah aktivis lainnya tersebut dianggap hanya fitnah.
Data yang disampaikan disebut tidak logis karena yang disampaikan tentang Papua, sedangkan dia sendiri tidak berada di lapangan.
“Kalau berani datang ke sini berhadapan dengan kami di sini. Biar saya tunjukkan di depan mata dia apa yang sebenarnya terjadi," kata dia.
• Akhir Kisah Penjual Batagor Keliling di Kebumen, Klaim Bisa Tarik Emas Soekarno Berujung Penjara
Sebelumnya diberitakan, Vero dan sekelompok aktivis mengaku telah menyerahkan laporan tersebut kepada Jokowi saat sedang berkunjung ke Canberra, Australia, Senin (10/2/2020).
"Tim kami di Canberra telah berhasil menyerahkan dokumen-dokumen ini langsung kepada Presiden Jokowi. Dokumen ini memuat nama dan lokasi 57 tahanan politik Papua yang dikenakan pasal makar, yang saat ini sedang ditahan di tujuh kota di Indonesia," ungkap Veronica melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
"Kami juga menyertakan nama beserta umur dari 243 korban sipil yang telah meninggal selama operasi militer di Nduga sejak Desember 2018, baik karena terbunuh oleh aparat keamanan maupun karena sakit dan kelaparan dalam pengungsian,” sambung dia.
• Gadis Aceh Berhasil Gagalkan Aksi Penjambretan dan Tabrak Motor Pelaku. Berikut Kronologinya
Mahfud MD Anggap Itu Sampah