Berita Regional

Kisah Dokter Fadhil yang Tugas di Natuna Sejak 2012, Alami Kapal Karam hingga Berjibaku Lawan Dukun

Menjadi seorang dokter di daerah terluar memiliki tantangan tersendiri. Kultur masyarakat dan kondisi geografis menjadi kendala.

Editor: Rival Almanaf
Tribunbatam.id/Bereslumbantobing
dr Fadhil pria asal Bandung yang telah menetap di Desa Tanjung Kumbik, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna Provinsi Kepri sejak 2012 silam. 

Saat mau kita tangani sang suami justru melarang saya, sementara sang ibu sudah pendarahan dan pecah ketuban," ujarnya.

"Lalu apa kata suami si ibu, tunggu dulu jangan disentuh, bidan kampung sudah dalam perjalanan kesini," ujar Fadhil menirukan ucapan warga itu.

Hingga menunggu kedatangan bidan kampung 2 jam kemudian sang bayinya pun tak dapat diselamatkan.

"Kadang hal-hal seperti itu lah yang kerap saya jumpai di lingkungan warga pulau."

Mereka sangat meyakini dukun, bahkan jika dukun bilang tidak warga akan ikut. Jadi ketika warga yang akan dirujuk ke Puskesmas sekalipun, harus konsultasi dengan dukun, baru mereka datang ke Puskesmas.

"Tidak hanya cerita itu, bahkan saya pernah dikejar-kejar oleh seorang suami dari ibu yang kita tangani, ia tidak terima bahwa keluarganya diobati dengan cara medis kesehatan."

"Hingga saya dijagain oleh Babinsa setempat waktu itu."

"Banyak sekali cerita histeris yang saya lalui tentunya dari warga di pulau ini."

Selain cerita pekerjaan, Fadil juga mengatakan bahwa pasokan fasilitas medis kerap kosong di puskesmas hingga menunggu kapal angkutan tiba.

"Kapal datang kesini kan hanya 1 kali dalam dua minggu, jadi ketika pasokan medis habis kita harus menunggu selama dua minggu kemudian," ucapnya.

Dulu kata Fadil melanjutkan cerita yang sempat terputus dalam pembicaraan santai.

Waktu itu persediaan benang jahit habis di Puskesmas, namun pada saat itu ada seorang anak perempuan diantar bapaknya datang kerumah saya mau berobat.

Waktu itu kondisi sianak ini mengeluarkan darah dari anusnya, kata bapaknya habis berenang-berenang lalu dia menduduki ember dan ember pecah merobek pantat hingga vaginanya.

Pengacara Tunjukkan Video Lucinta Luna Depresi, Abash: Kamu bisa Enggak pakai Obat itu

Jual Togel Secara Berkeliling untuk HIndari Polisi, Pria Ini Akhrinya Diringkus Polres Purbalingga

Waktu itu pun saya sontak kaget, langsung berupaya melakukan penjahitan terhadap si anak namun stok benang jahit habis.

Tidak habis pikir saya pun mengambil benang kail pancing untuk menjahit vagina si anak yang sudah robek, kata Fadhil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved