Berita Viral
Viral Guru Gendong Bayi Lewati Jalanan Rusak untuk Menuju ke Sekolah
Sebuah postingan di media sosial viral beberapa hari terakhir. Unggahan itu menggambarkan potret seorang guru menggendong bayinya di jalanan berlumpur
TRIBUNBANYUMAS.COM, ACEH - Sebuah postingan di media sosial viral beberapa hari terakhir. Unggahan itu menggambarkan potret seorang guru menggendong bayinya di jalanan berlumpur menuju SMP.
Dari penelusuran Tribunbanyumas.com dari Kompas.com, latar postingan tersebut terkonfirmasi di Negeri 4 Pante Bidari, di Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur menjadi viral di media sosial (medsos).
Foto tersebut diambil akhir 2019 lalu itu menjadi viral di Facebook, Rabu (12/2/2020).
Foto diunggah lewat akun Facebook Atjeh timeline @atjehtimeline.
• Oknum Guru di Banjarnegara Setubuhi Muridnya di Toilet hingga di Pinggir Jalan, Ini Pengakuannya
• Diduga Dianiaya Kepsek, Begini Isi Laporan Guru SDN 03 Salebu ke Polsek Majenang Cilacap
• Berikut Jadwal Pertandingan Piala Gubernur Jatim Kamis 13 Februari, Ada Arema dan Persija
• Berikut Prakiraan Cuaca di Purwokerto, Kabupaten Banyumas Kamis 13 Februaru 2020
Foto itu diunggah pada 10 Februari 2020.
Kompas.com berupaya menelusuri keberadaan guru perempuan yang menggendong bayinya tersebut dan mendapatkan kontak kepala sekolah SMP Negeri 4 Pante Bidadari, Islahuddin.
Islahuddin, melalui sambungan telepon menyebutkan, foto viral itu benar seorang guru, namanya Husnul Khatimah.
Ia berjalan ke sekolah bersama suami dan anaknya.
Guru itu berstatus sebagai guru garis depan angkatan kedua asal Meulaboh, Aceh Barat.
“Ketika musim hujan memang begitulah kondisi jalan menuju sekolah. Penuh lumpur dan sulit dilalui," kata Islahuddin yang menjabat sejak 2016 ini.
"Kalau naik mobil baru bisa itu mobil doble cabin,” lanjutnya.
Saat ini, SMP Negeri 4 Pante Bidadari memiliki 52 pelajar dari tiga desa yaitu Desa Sijudo, Saragala, dan Sijuk, Kecamatan Pante Bidari.
Jumlah itu diajar oleh 17 guru, 11 diantaranya berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Cerita perjuangan guru di pedalaman berbatasan langsung dengan hutan itu belum usai di jalan rusak.
Mereka harus rela menginap di sekolah jika musim penghujan tiba.