Berita Regional
Pujianto Butuh Waktu 8 Tahun Selesaikan Lukisan Wayang Beber Terpanjang di Dunia. Seperti Apa?
Pujianto Butuh Waktu 8 Tahun Selesaikan Lukisan Wayang Beber Terpanjang di Dunia. Seperti Apa? Pujianto asalah seniman wayang beber asal sragen jateng
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: yayan isro roziki
Berbagai kunjungan mulai dari penelitian, kunjungan kementerian, dinas, berbagai pejabat mulai dirasakannya.
Wayang Beber hasil karyanya dibeli pejabat, kolektor dan pecinta wayang. Bahkan dia menyebut, menteri, pejabat nasional, gubernur dan bupati pun punya koleksi Wayang Beber buatannya.
• Zulkifli Hasan Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum, Senja Kala Pengaruh Amien Rais di PAN?
"Dari pemerintah, swasta, perhotelan dan souvenir. Karya saya juga telah dipajang di museum kertas di Jepang hasil kolaborasi dengan ahli kertas Jepang Isamu Sakamoto," kata Pujianto kepada Tribunjateng.com.
Berbagai ukuran wayang pernah ia buat mulai dari panjang 24 meter, 33 meter, 49, 5 meter.
Dia juga pernah menyelesaikan Wayang Beber terpanjang di dunia pada tahun 2002 dengan ukuran 60×1 meter.
Karya itu juga mendapat penghargaan dari MURI sebagai lukisan Wayang Beber terpanjang kategori seni rupa. Pujianto menyelesaikan Wayang Beber itu sekitar 8 tahun lamanya.
• Raih 331 Suara di Kongres V, Zulkifli Hasan Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum PAN
Wayang Beber karya Pujianto juga secara maraton diikutkan roadshow pameran kebudayaan di antaranya pameran yang diselenggarakan atas kerjasama Museum Dekorasi Dan Kerajinan Rakyat, Museum Kesenian Timur Teater Academy Boneka S. V Obrastov dan KBRI Moskow dan masih banyak lagi.
"Sebenarnya yang penting belajar, saya belajar, belajar belajar ditekuni dengan antusias, akhirnya menjadi profesi karir dan pengabdiannya pada kebudayaan hingga kini," kata dia.
Pujianto mencintai wayang dengan alasan utama, karena wayang merupakan seni budaya adiluhung peninggalan nenek moyang yang hampir punah.
• Ada yang Ragukan Indonesia Negatif Corona, Menkes: Silakan ke Sini, Tak Ada yang Ditutup-tutupi
"Motivasi saya sebenarnya hanya ingin melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. Dan sekarang kita juga harus melestarikan," lanjut dia.
Dia telah berusaha menularkan seninya kepada generasi penerus dengan buka sanggar seni melukis wayang kepada anak-anak hingga pemuda di desanya.
"Saya juga terus berupaya semaksimal mungkin, anak-anak dari ISI Solo belajar juga ke sini saya ajari, warga sekitar sini datang saya ajari," kata dia.
Diakuinya jiwa seni Pujianto didapat dari ayahnya. Namun sekarang dua anak Pujianto tak ada yang menekuni seni wayang beber.
• Kisah Pilu AZ, Bocah dengan Kelamin Ganda. Terkendala Biaya hingga Minder Sering Diejek Teman
• Sepasang Tamu Hotel di Baturraden Banyumas Ditemukan Tewas Misterius di Dalam Kamar
• Kisah Nenek Sumiyatun Terancam Kehilangan Tanah 8.000-an M² Miliknya. Awalnya karena Cap Jempol
• Kronologi Kericuhan Kongres V PAN, Saling Lempar Kursi hingga Teriakan Zulkifli Hasan Dicueki
Anak pertamanya merupakan lulusan arsitek dan anak keduanya lulusan perhotelan.
Kini di kediamannya di Dukuh Gabugan RT 13 Desa Gabugan Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, ia masih rutin melukis.