Berita Wonosobo
Misteri Teror Ular Kobra di Lokasi Bekas Pabrik Solar Park Wonosobo, Pemerintah Bentuk Tim Gabungan
Misteri Teror Ular Kobra di Lokasi Bekas Pabrik Kedalon Wonosobo. untuk penanganan dan pemecahannya, Pemerintah Bentuk Tim Gabungan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Warga di Desa Kedalon, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo diresahkan dengan keberadaan areal bekas pabrik Solar Park di desa setempat.
Musababnya, area bekas pabrik itu menjadi sarang ular kobra, bahkan king cobra.
Keberadaan ular-ular berbisa itu seolah menjadi teror bagi warga desa setempat.
Lokasi bekas pabrik itu memang cocok untuk habitat ular kobra. Area itu banyak ditumbuhi semak.
• Tiket Kereta Api Angkutan Lebaran Sudah Bisa Dipesan Mulai 14 Februari 2020. Berikut Cara Pesannya
• Misteri Penemuan Jenazah Siswi SMP di Gorong-gorong, Ayah Akui Berbohong. Alasannya Tak Terduga
• Mendagri Terbitkan SE, Tekan Potensi Pelanggaran Calon Petahana. Muat Sejumlah Larangan
• Polisi Ungkap Alasan Lucinta Luna Konsumsi Narkoba selama 6 Bulan
Ada pula tumpukan kayu, serta gorong-gorong yang membuat reptil nyaman bersarang di area tersebut.
Camat Kalikajar Bambang Tri, mengungkapkan, sudah ada beberapa laporan warga yang melihat adanya ular, utamanya jenis kobra dan king cobra.
Bahkan ada ular yang masuk ke areal perkebunan dan rumah warga.
Karena meresahkan, pemerintah sampai mengambil tindakan. Tim gabungan dibentuk terdiri dari Kecamatan Kalikajar, Koramil Kalikajar, Polsek Kalikajar dan Perangkat Desa Kedalon bersama RPB Jogonegoro Kalikajar, Komunitas Pecinta Reptil Wonosobo Timur serta PGN Kalikajar.
• Kisah Nenek Sumiyatun Terancam Kehilangan Tanah 8.000-an M² Miliknya. Awalnya karena Cap Jempol
Tim berjumlah lebih kurang 75 orang. Mereka menggelar gropyokan sarang ular kobra di areal bekas pabrik kemarin, Selasa (11/2/2020).
Kegiatan itu dipandu oleh Snake Handler SIOUX dari Magelang yang biasa menangani ular berbisa.
Tim gabungan menyisir seluruh areal bekas pabrik dan sekitarnya untuk memburu kobra.
Setelah penelusuran selama lebih kurang 4 jam, tim gabungan akhirnya berhasil menangkap 3 ekor ular kobra dengan ukuran antara 0,5 hingga 1 meter.
• Kisah Pilu AZ, Bocah dengan Kelamin Ganda. Terkendala Biaya hingga Minder Sering Diejek Teman
Beberapa lubang tanah yang diduga merupakan sarang ular cobra mereka timbun.
“Meskipun belum memenuhi target jumlah ular yang ditangkap, namun kegiatan yang kita laksanakan ini membuktikan kerjasama dan kepedulian kita semua,” jelas Camat Kalikajar.
Snake Handler SIOUX dari Magelang juga memberikan sosialisasi penanganan penemuan ular kepada masyarakat awan di halaman Kantor Desa Kedalon.
• Mertua Sekda Lamongan Dibunuh, Diotaki Anak Mantan Suami. Pelaku Simpan Dendam Lama
Warga diberi pelatihan singkat cara menangani ular yang masuk areal pemukiman menggunakan alat-alat sederhana semisal sapu, cikrak, ember maupun kardus bekas untuk dibuang jauh dari pemukiman.
Mereka juga diberi arahan tentang tata cara memberikan pertolongan pertama kepada orang yang digigit ular.
Kapolsek Kalikajar Iptu Budi Rustanto mengatakan, ada beberapa laporan terkait munculnya ular kobra di sekitar areal bekas pabrik solar park.
• Film Parasite Borong Piala Oscar 2020, Ini 4 Momen Raline Shah Bertemu Sutradara Film
Di antara laporan itu, ada petani yang melihat kobra saat sedang mengambil getah pinus.
Bahkan, ia menerima laporan 8 ekor kambing yang digembalakan di sekitar lokasi itu ditemukan mati dengan gejala keracunan bisa ular.
Iptu Budi mengatakan, sebagian besar masyarakat jika menemukan ular di dekat mereka, hampir pasti akan membunuhnya. Masalahnya, jika cara ini terus dilakukan, ekosistem akan terganggu.
• Serangan Virus Corona Wuhan Belum Terbendung, Muncul Wabah Misterius di Negeria. Tewaskan 15 Orang
• Lowongan Kerja BUMN Geo Dipa Energi. Ini Posisi yang Dibutuhkan dan Syaratnya
• Sempat Diragukan Gabung, Reaksi Pemain Baru PSCS Cilacap Jajang Sukmara: Saya Ikut Coach Jaya
• Tergiur Upah Rp15 Juta, Terapis Cantik Ini Simpan Sabu di Kemaluan dan Dubur. Tahan Sakit di Bandara
Ini akan membuat jumlah hama lain yang merugikan, semisal tikus meningkat akibat predatornya dihabisi.
Karena itu, langkah yang paling tepat, menurut dia adalah dengan menangkapnya hidup-hidup, lalu membuangnya di lokasi yang jauh dari pemukiman.
"Jika tidak bisa mengamankannya, lebih baik segera lapor ke Polsek Kalikajar maupun RPB Jogonegoro Kalikajar. Pasti akan segera kami tindak lanjuti,” katanya. (*)