Berita Internasional
Update : Seorang Tentara Thailand Ngamuk Lakukan Penembakan Massal 20 Orang Tewas 42 Terluka
Korban jiwa penembakan massal oknum tentara Thailand di Kuil dan Pusat Perbelanjaan Nakhon Ratchasima terus bertambah.
TRIBUNBANYUMAS.COM, THAILAND - Korban jiwa penembakan massal oknum tentara Thailand di Kuil dan Pusat Perbelanjaan Nakhon Ratchasima terus bertambah.
Informasi terakhir korban tewas penembakan brutal itu mencapai 20 orang.
Namun, kini pelaku yang bernama Jakraphanth Thomma juga telah ditembak mati oleh petugas keamanan setempat.
Sebelumnya Jakraphanth Thomma menembaki kuil dan pusat perbelanjaan di Distrik Muang pada Sabtu pukul 15.30 waktu setempat (8/2/2020).
• Tanpa Motif Jelas, Tentara Thailand Lakukan Penembakan Massal di Kuil, 12 Orang Tewas
• Tukang Ojek Pengkolan TOP Bikin Penasaran, Apa Benar Ratna? Kalau Denok Tahu Bakal Bahaya Ini
• Update : Ratusan Warga Wangon Keracunan Tumpeng, Pemkab Banyumas Kirim Sampel Makanan ke Laborat
• Begini Reaksi Mengejutkan Agnez Mo saat Ditanya Kapan Kawin
Sebelumnya, dia membunuh komandannya dan prajurit lain di barak, sebelum pergi mencuri senjata dan amunisi dari gudang dan menyerang Distrik Muang.
Tentara Thailand dengan pangkat Serssan Mayor itu ditembak mati setelah pihak keamanan menyudutkannya di salah satu gedung sepanjang malam.
"Dia dilumpuhkan sekitar 30 menit lalu," kata Kepala Divisi Penindakan Kejahatan, Jirabhob Bhuridej, dilansir AFP Minggu (9/2/2020).
Diberitakan BBC, militer menyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan pada pukul 09.30.
Namun, mereka menolak menjabarkan detil penyerangan.
Adalah anggota pasukan elite kepolisian yang menempatkan timah panas di tubuh Jakraphanth, dalam operasi yang melibatkan ratusan personel keamanan.
Dokter Nakhon Ratchasima, Narinrat Pitchayakamin, merevisi jumlah korban tewas Jakraphanth yang disebut 21 orang.
"Data resmi adalah 20 tewas dan 42 terluka," paparnya.
Jakraphanth Thomma mengunggah sejumlah momen saat dia melakukan penembakan massal.
Termasuk pertanyaan apakah dia harus menyerah.
Facebook melalui juru bicaranya menegaskan bahwa mereka sudah menghapus akun Jakraphanth, termasuk berbagai rekaman sadis tentang jenazah yang terbaring di jalan.
