Sopir Online Asal Kudus Tewas, Leher Dijerat Rafia Kaki Dibanduli Bata, Keluarga Rasakan Pertanda

‎Nikmah (45), warga Kudus, menceritakan, mendapatkan firasat buruk mendengar suara burung hantu berkicau keras pada pukul 02.00 dini hari kemarin

Editor: muslimah
Istimewa
Korban Pembunuhan Driver Online Kudus 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Keluarga korban sudah mendapatkan firasat buruk sebelum jasad Tri Ardianto (41), sopir online yang tewas dibunuh itu ditemukan.

‎Nikmah (45), warga Kudus, menceritakan, mendapatkan firasat buruk mendengar suara burung hantu berkicau keras pada pukul 02.00 dini hari kemarin.

Dia menduga, suara burung itu merupakan firasat buruk sebelum korban ditemukan pada pagi hari tadi setelah hilang kontak sejak pukul 19.00, Selasa (4/2/2020) lalu.

Pengakuan Pembunuh Sadis setelah Pelarian Selama 4 Tahun, Terus Dihantui oleh Korban

Viral Ratusan Tamu Tak dapat Makan di Resepsi Pernikahan, Gara-gara WO Ini 40 Pasangan Gagal Menikah

Rumahnya di Banyumas Jadi Lokasi Pembantaian Satu Keluarga, Misem Ungkap Kejadian 20 Hari Setelahnya

Babak Baru Dugaan Pembunuhan Bocah di Sigaluh Banjarnegara, Polisi Tetapkan KR sebagai Tersangka

"Saya sudah dapat firasat buruk itu dari jam dua pagi kemarin mendengar suara burung siak (burun hantu-red) berkicau di rumah," ujar dia saat ditemui di Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2020).

Saat itu, dia berdoa korban yang hilang kontak selama beberapa hari tersebut agar bisa ditemukan selamat.

Kemudian pada pagi hari tadi, dia sudah ‎memperoleh kabar jika korban telah ditemukan.

Namun dia tidak menyangka jika korban sudah ditemukan dalam kondisi telah kehilangan nyawa.

"Tadi pagi dapat kabar sudah ditemukan, saya awalnya senang biar mobil hilang yang penting selamat.

Ternyata dikirimkan fotonya adik saya sudah nggak ada," jelas dia.

Setelah itu, istri korban dan anaknya mendatangi RSUD Kartini untuk memastikan jasad korban.

Dia mengaku sangat kehilangan atas tewasnya adiknya tersebut karena merupakan anak paling bungsu dari tujuh bersaudara.

Apalagi, korban juga meninggalkan istri dan tiga orang anak yang usianya masih sangat kecil.

"‎Saya kasihan anaknya tiga masih kecil, paling kecil itu perempuan usianya tiga tahun," ujar dia.

Rencananya jenazah korban akan dibawa ke rumah duka sekitar pukul 16.00. Sejumlah kerabat juga tengah menunggu kedatangan jenazah untuk kemudian dimakamkan.

Diberitakan, sopir online bernama Tri Ardianto (41), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa  di aliran sungai SWD II, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, sekitar pukul 06.10, Kamis (6/2/2020).

Jasad yang ditemukan dalam kondisi leher terjerat tali rafia itu diduga merupakan kasus perampokan

Tri ardianto merupakan warga Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus‎ yang sudah dilaporkan hilang sejak kemarin.

Paur Sabbag Humas Polres Jepara, Iptu Edi Purwanto mengatakan, ‎ mayat pertama kali ditemukan Masrukan (60), warga Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, yang melihat benda menyerupai tubuh manusia.

"Kemudian, Masrukan melaporkan kepada masyarakat  sekitar dan petugas mengenai temuannya tersebut," ujar dia.

Setelah itu, jenazah dievakuasi bersama tim dokter dan ditemukan bekas jeratan tali rafia di leher, kaki diikat dengan pemberat batu bata serta luka-luka di tubuhnya.

‎Jasad korban kemudian diperiksa dr Figi Bayu Joko Saputro, dari Puskesmas Welahan II Jepara.

"Terdapat luka tusuk dada kiri dua titik, luka tusuk dada kanan 1 titik, luka robek pelipis kiri, luka robek telinga kanan, dan bekas sayatan tangan kanan," ujar dia.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jasad dibawa ke RSUD Kartini untuk dilakukan otopsi sebelum dipulangkan kepada keluarga korban di Kabupaten Kudus. (raf)

Babak Baru Dugaan Pembunuhan Bocah di Sigaluh Banjarnegara, Polisi Tetapkan KR sebagai Tersangka

Rumahnya di Banyumas Jadi Lokasi Pembantaian Satu Keluarga, Misem Ungkap Kejadian 20 Hari Setelahnya

Viral Ratusan Tamu Tak dapat Makan di Resepsi Pernikahan, Gara-gara WO Ini 40 Pasangan Gagal Menikah

Pengakuan Pembunuh Sadis setelah Pelarian Selama 4 Tahun, Terus Dihantui oleh Korban

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved