Tertipu Sejak 4 Tahun Lalu, Pria di Kebumen Galau dan Lapor Polisi, Ungkap Fakta Komplotan Ini
Tidak tanggung-tanggung, dari hasil penyidikan sementara, total korban ada 122 orang
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Polres Kebumen membekuk tiga tersangka yang mengaku wartawan untuk memuluskan aksinya menipu korban.
Tidak tanggung-tanggung, 122 orang tertipu janji manis jadi PNS dengan kerugian total miliaran rupiah.
Terbongkarnya kasus penipuan berkedok perekrutan CPNS ini tentu menjadi ironi.
Padahal, pemerintah telah memastikan perekrutan CPNS tidak bisa dimanipulasi karena seluruh tahapan seleksi berbasis komputer, atau Computer Assisted Test (CAT).
Hasil tes pun bisa langsung dilihat usai peserta merampungkan ujiannya.
Nyatanya, masih ada saja masyarakat yang terbuai bujuk rayu oknum untuk menjadi PNS melalui jalan pintas.
Pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Ugung Dwi Ario Wibowo mengatakan, kasus penipuan berkedok perekrutan PNS masih terjadi karena paradigma sebagian masyarakat dalam memandang status PNS belum bergeser.
Sebagian masyarakat masih memandang PNS sebagai profesi dengan kasta tertinggi.
PNS masih menjadi ukuran kemapanan seorang dengan kepastian gaji di awal bulan, tunjangan dan fasilitas, hingga jaminan masa pensiun.
Parahnya, ada peran orang tua dalam internalisasi paradigma itu ke anak-anaknya. Ugung mengaku pernah melakukan riset kecil untuk mengetahui tolok ukur orang tua untuk keberhasilan anaknya.
"Rata-rata berharap anaknya jadi orang. Jadi orang itu ukurannya dapat gaji awal bulan, kerja memakai seragam, dan kerja dengan jadwal berangkat pagi pulang sore,"katanya
Pengultusan profesi PNS oleh masyarakat ini tak ayal membuat sebagian orang menjadi bermimpi untuk meraihnya.
Dalam psikologi, kata dia, mimpi sama dengan obsesi. Orang yang terobsesi akan berani mempertaruhkan apapun demi tercapainya obsesi itu, termasuk uang.
Selain karena obsesi, mudahnya masyarakat tertipu untuk menjadi PNS karena kecenderungan sebagian masyarakat yang menyukai jalan pintas.
Masyatakat enggan susah payah berproses untuk mencapai tujuan tertentu, termasuk menjadi PNS.